Senin 21 Sep 2020 05:32 WIB

Diprotes Pedagang, Pemkot Bandung Evaluasi Buka Tutup Jalan

Penutupan ruas jalan untuk menekan potensi kerumunan masyarakat dan mencegah covid-19

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Hiru Muhammad
Petugas gabungan memasang pembatas jalan (water barrier) saat penutupan Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (18/9). Pemerintah Kota Bandung menutup sejumlah ruas jalan diantaranya Jalan Asia Afrika - Tamblong, Jalan Otista - Suniaraja, Jalan Purnawarman - Martadinata, Jalan Merdeka - Riau dan Jalan Merdeka - Aceh pada pagi dan malam hari guna meminimalisir kerumunan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diperketat. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas gabungan memasang pembatas jalan (water barrier) saat penutupan Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Jumat (18/9). Pemerintah Kota Bandung menutup sejumlah ruas jalan diantaranya Jalan Asia Afrika - Tamblong, Jalan Otista - Suniaraja, Jalan Purnawarman - Martadinata, Jalan Merdeka - Riau dan Jalan Merdeka - Aceh pada pagi dan malam hari guna meminimalisir kerumunan pada masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang diperketat. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengungkapkan akan segera mengevaluasi kebijakan buka tutup jalan di sejumlah ruas jalan bersama Gugus Tugas Covid-19 dan forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompimda). Hal itu menyikapi pedagang Pasar Baru yang memprotes kebijakan tersebut.  "Ya, kalau protes boleh-boleh saja. Saya sudah bicara kepada gugus tugas harus ada evaluasi," ujarnya, Ahad (20/9).

Menurutnya, pihaknya bersama tim Gugus Tugas Covid-19 dan unsur forkopimda akan segera membahas hal tersebut. "Sekarang di evaluasi oleh gugus gugas terkait buka tutup jalan, saya harus ngobrol buka tutup jalan," katanya.

Disamping itu, Oded mengaku akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan menyangkut imbauan pemerintah pusat yang melarang warga memakai masker scuba atau buff. Hal itu dikarenakan bahan masker tersebut tipis dan tidak dapat menghalangi debu atau virus ke wajah."Gini, ke depan harus koordinasi dengan dinas terkait harus dianalisis seperti apa. Gak bisa menyimpulkan hanya statement seseorang, kita jadi bahan pembahasan," katanya.

Sejumlah pedagang Pasar Baru mengecam kebijakan buka tutup jalan yang diberlakukan pemerintah Kota Bandung dengan makan bersama-sama atau botram di badan jalan, Sabtu (19/9) siang kemarin. Tidak hanya itu, beberapa warga pun sempat melakukan permainan sepakbola di jalan, kejadian tersebut banyak dibicarakan warganet di media sosial.

Dalam video yang beredar terlihat, para pedagang botram di tengah jalan yang sedang ditutup oleh pihak kepolisian. Kebijakan buka tutup jalan dianggap semakin merugikan para pedagang yang sudah mulai menggeliat di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB).

Ketua Himpunan Pedagang Pasar Baru, Iwan Hermawan mengatakan para pedagang pasar botram di tengah jalan sebagai protes terhadap kebijakan buka tutup jalan. Menurutnya, para pedagang frustasi dengan pemerintah Kota Bandung yang mengeluarkan kebijakan merugikan  bagi pedagang.

"Itu aksi spontan dari pedagang dan karyawan Pasar Baru. Saya lihat ini fenomena sosial dari rasa frustasi para pelaku UMKM terhadap kebijakan Pemkot Bandung," ujarnya saat dihubungi, Ahad (20/9).

Kebijakan buka tutup jalan di 5 ruas jalan di Kota Bandung akan diberlakukan pada pagi, sore dan malam hari dimulai Jumat (18/9). Penutupan ruas jalan diberlakukan untuk meminimalisasi potensi kerumunan masyarakat dan mencegah penyebaran virus corona atau covid-19.

Buka tutup jalan diberlakukan di simpang jalan Otista-Suniaraja sampai dengan Otista-Asia Afrika, simpang jalan Asia Afrika-Tamblong sampai dengan Asia Afrika-Cikapundung Barat. Jalan Purnawarman-Riau sampai dengan Purnawarman-Wastukencana.

Jalan Merdeka-Riau sampai dengan Merdeka-Aceh. Jalan Merdeka-Aceh sampai dengan jalan Merdeka-jalan Jawa. Pada akhir pekan, buka tutup jalan sampai dengan ring dua, jalan Lingkar Selatan bahkan sampai di wilayah perbatasan Kota.

Buka tutup jalan akan dilakukan pada pukul 09.00 Wib hingga 11.00 Wib, pukul 14.00 Wib hingga 16.00 Wib dan pukul 22.00 Wib hingga 06.00 Wib. Bagi masyarakat yang bekerja di wilayah tersebut dapat menunjukkan identitas agar dapat masuk ke jalur tersebut.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement