Senin 10 Aug 2020 09:30 WIB

Disdik Bandung Masih Pilih Belajar Jarak Jauh

Disdik sebut belajar mengajar SMP sampai TK di Kota Bandung belum akan tatap muka.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pekerja memasang batas pelindung di meja siswa sekolah. Ilustrasi
Foto: RAISAN AL FARISI/ANTARA FOTO
Pekerja memasang batas pelindung di meja siswa sekolah. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung masih menjalankan pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa tingkat SMP hingga TK di masa pandemi Covid-19 dibandingkan belajar secara tatap muka. Diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memperbolehkan sekolah menggelar belajar tatap muka di zona hijau dan kuning.

"SMP sampai TK masih mengoptimalkan layanan PJJ," ujar Sekretaris Disdik Kota Bandung, Cucu Hidayat saat dihubungi melalui telepon, Senin (10/8). Ia mengungkapkan zona level kewaspadaan di Bandung sendiri berada di zona oranye.

Menurutnya, kebijakan penetapan belajar tatap muka ditentukan oleh Ketua Satgas Covid-19 Kota Bandung. Katanya, pembelajaran tatap muka untuk siswa SMP hingga TK belum bisa dilaksanakan karena usia siswa yang masih rentan terhadap Covid-19.

Ia mengungkapkan, pihaknya akan menunggu terlebih dahulu kebijakan ketua Satgas Covid-19 Kota Bandung. Selain itu, katanya terlebih dahulu jika penerapan pembelajaran jarak jauh dilakukan di tingkat SMA yang merupakan kewenangan Provinsi Jabar.

Cucu menambahkan, pembelajaran jarak jauh masih terdapat kendala namun pihaknya terus berupaya optimal. Katanya, materi-materi belajar untuk SMP adalah materi yang subtansial sesuai standar isi pelajaran.

"Kaitan dengan masalah konektivitas atay koneksi internet, yang tidak mampu diberikan kebijakan oleh Kemendikbud soal fleksibilitas penggunaan dana BOS diarahkan untuk paket internet, sudah berjalan di tiap sekolah," katanya.

Ia melanjutkan, PJJ dilakukan tidak hanya daring atau online akan tetapi juga luring yaitu layanan individual kepada siswa yang tidak memiliki gawai dan koneksi internet yang tidak bagus. Katanya, pihaknya memastikan siswa-siswa mendapatkan pembelajaran. "Kepala sekolah memberikan modul cetak, yang ngambilnya orang tua," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement