Kamis 06 Aug 2020 14:28 WIB

Relawan Vaksin Covid-19 yang Mendaftar Sudah 800 Orang

Gubernur Ridwan Kamil dan Wali Kota Oded Danial termasuk dalam pendaftar.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Friska Yolandha
Petugas medis menunjukkan vaksin Covid-19 saat simulasi Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Jalan Prof. Eyckman, Kota Bandung, Kamis (6/8). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III vaksin Covid-19 yang dimulai pada Selasa (11/8) di Kota Bandung. Foto: Abdan Syakura/Republika
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas medis menunjukkan vaksin Covid-19 saat simulasi Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Padjadjaran, Jalan Prof. Eyckman, Kota Bandung, Kamis (6/8). Simulasi tersebut dilakukan untuk melihat kesiapan tenaga medis dalam penanganan dan pengujian klinis tahap III vaksin Covid-19 yang dimulai pada Selasa (11/8) di Kota Bandung. Foto: Abdan Syakura/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 800 orang sudah terdaftar menjadi relawan uji klinis calon vaksin Covid-19. Uji klinis rencananya akan dimulai 11 Agustus 2020 mendatang. 

Relawan tersebut, di antaranya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bandung Oded M Danial. Mereka masuk dalam daftar relawan yang akan disuntikan vaksin buatan Sinovac Biotech.

Baca Juga

Menurut Ketua Tim Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad), Kusnandi Rusmil, pihaknya mendapat respons positif dari masyarakat terkait uji klinis calon Vaksin Covid-19. Hal tersebut terbukti dengan banyaknya pendaftar yang berminat untuk menjadi relawan.

Namun, kata dia, tak semua relawan lolos dalam seleksi yang dilakukan tim dari Unpad karena persyaratan yang harus dipenuhi salah satunya yakni warga Kota Bandung. "Alhamdulillah respons sangat bagus, banyak sekali yang mau jadi relawan. Sampai sekarang sudah ada 800 orang. Pak Gubernur dan Wali Kota juga siap jadi relawan, tapi saya bilang boleh-boleh saja, asalkan diperiksa dulu," ujar Kusnandi di FK Unpad, Jalan Eyckman, Kota Bandung, Kamis (6/8).

Kusnandi mengatakan, banyak tenaga medis termasuk dokter yang mengajukan diri untuk menjadi relawan. Namun, pihaknya menolak karena lokasi tenaga medis tersebut berada diluar Kota Bandung. Sehingga, dinilai cukup sulit untuk melakukan proses pemantauan yang berlangsung selama enam bulan.

"Penelitian ini akan ada lima kali datang, takutnya nanti mereka ada keperluan mendadak itu akan menjadi sulit. Jadi yang dianjurkan dan diterima itu dari Kota Bandung. Maksudnya itu supaya kita gampang memantaukan," paparnya.

Kusnandi pun memastikan, proses pendaftaran bagi relawan masih berlanjut selama dua bulan sejak Juli hingga Agustus ini. Karena, tim penliti masih kekurangan jumlah relawan dari target 1.620 orang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement