Senin 13 Jul 2020 17:02 WIB

Labkesda Pangandaran Dapat Periksa Sampel Swab 30 per Hari

Laboratorium tersebut dapat melakukan pemeriksaan PCR yang sudah direkomendasi WHO

Rep: bayu adji p/ Red: Hiru Muhammad
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata meresmikan laboratoriun PCR di Labkesda Pangandaran, akhir pekan lalu.
Foto: Dok Humas Pemkab Pangandaran.
Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata meresmikan laboratoriun PCR di Labkesda Pangandaran, akhir pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pangandaran meluncurkan (launching) laboratorium untuk memeriksa sampel uji usap (swab test) di UPTD Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Kabupaten Pangandaran akhir pekan lalu. Dalam satu hari, kapasitas pemeriksaan sampel swab di laboratorium bisa mencapai 30 per hari. 

Kepala UPTD Labekesda Kabupaten Pangandaran, Aang Saeful Rahmat mengatakan, fungsi laboratorium itu untuk melakukan pemeriksaan polymerase chain reaction (PCR) yang sudah direkomendasi oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO). Namun karena masih terbatas, pihaknya membuat skala prioritas sampel yang diperiksa khusus untuk kasus penting. 

Ia mencontohkan, pemeriksaan sampel swab hanya dilakukan untuk pasien dalam pengawasan (PDP), penelurusan kasus positif, dan program percepatan penanganan Covid-19. "Tapi di luar itu, misalnya pribadi hanya untuk syarat pekerjaan, kita rujuk ke Bandung," kata, Senin (13/7).

Ia menyebutkan, dalam satu kali operasi, laboratorium itu dapat memeriksa delapan sampel swab dalan waktu sekira dua jam. Artinya, dalam sehari kerja atau delapan jam, laboratorium bisa memeriksa sekira 30 sampel swab. 

Menurut Aang, kapasitas itu sudah cukup untuk melakukan penelusuran kasus Covid-19 di Kabupaten Pangandaran. Untuk mengoperasikan peralatan itu, di Labkesda Kabupaten Pangandaran telah tersedia empat orang ahli teknologi laboratorium medik. 

"Untuk tahap awal, kita ada persediaan alat untuk 200 pasien. Tapi pemda akan support kalau dibutuhkan lagi. Karena ini mahal, untuk satu pasien sekira 1 juta, mangkanya kita buat skala prioritas," kata dia.

Aang mengatakan, adanya alat pemeriksaan sampel swab di Labkesda Kabupaten Pangandaran sangat membantu percepatan penanganan Covid-19. Sebab, pemeriksaan sampel swab dapat dilakukan dengan cepat. 

Ia menyebutkan, jika sampel swab diperiksa di Labkesda Bandung, waktunya akan sangat lama, sekira 7-14 hari. "Kalau menunggu itu kan lama. Karena kalau lebih lama akan lebih banyak biaya dan memengaruhi psikis pasien. Kayak misalnya ada yang positif, ketika sudah negatif bisa pulang," kata dia.

Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata mengatakan, dengan adanya alat pemeriksaan swab di wilayahnya, pemeriksaan akan dilakukan dengan lebih cepat. Sebab, jika pemeriksaan harus dilakukan di Bandung, hasilnya paling cepat keluar 7 hari."Dengan swab di sini, tes bisa dilakukan dalam waktu dua jam bisa diketahui," kata dia.

Adanya alat itu sangat membantu pemeriksaan Covid-19 di Pangandaran. Jika kasus dapat ditemukan dengan cepat, penanganannya dapat dilakukan dengan cepat. Jeje mengatakan, anggaran pengadaan alat itu sebesar Rp 1,4 miliar. Meski tak punya anggaran, alat itu tetap diadakan karena sangat penting untuk penanganan Covid-19.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement