Senin 13 Jul 2020 15:34 WIB

Puluhan Wisata Alam di Gunung Ciremai Kembali Dibuka

Terdapat 44 lokasi wisata alam yang kini telah beroperasi kembali.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Andi Nur Aminah
Gunung Ciremai
Foto: Wikimedia Commons
Gunung Ciremai

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Puluhan lokasi wisata alam di Gunung Ciremai sudah kembali dibuka. Meski animo pengunjung cukup tinggi, namun jumlahnya dibatasi guna mencegah penyebaran Covid-19.

Pada pembukaan tahap pertama, terdapat 44 lokasi wisata alam yang kini telah beroperasi kembali. Adapun jenis aktivitasnya berupa treking atau jelajah alam dan penyediaan jasa makanan-minuman alias kantin.

Baca Juga

Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) bersama Masyarakat Pariwisata Gunung Ciremai (MPGC) pun menerapkan protokol kesehatan dalam penyelenggaraan wisata alam di era pandemi Covid-19. "Terima kasih kepada MPGC dan petugas pendamping yang telah mematuhi panduan penyelenggaraan wisata alam new normal Gunung Ciremai," ujar Kepala Balai TNGC, Kuswandono, didampingi Humas BTNGC, Agus Yudhantara, Senin (13/7).

Untuk wisata alam Gunung Ciremai yang masuk wilayah Kabupaten Kuningan, sudah dibuka kembali sejak 26 Juni 2020. Sedangkan reaktivasi wisata alam Gunung Ciremai yang masuk wilayah Kabupaten Majalengka, berlangsung sejak 27 Juni 2020.

Agus mengungkapkan, sejak awal pembukaan sampai dengan saat ini, jumlah pengunjung yang datang kurang lebih mencapai 22 ribu orang. Saat pertama kali dibuka, animo pengunjung cukup tinggi karena mereka sudah jenuh berdiam diri di rumah selama pandemi Covid-19 berlangsung. "Namun jumlah pengunjung kita batasi dengan kuota, hanya 30 persen," kata Agus.

Kepala Balai TNGC, Kuswandono, terus mengingatkan MPGC agar tetap berpegah teguh pada protokol kesehatan pandemi Covid-19. Dia pun kembali menegaskan bahwa reaktivasi tahap I hanya untuk aktivitas treking dan jasa penyediaan makanan dan minuman.

"Untuk wisata camping dan pendakian, mudah-mudahan bisa digelar pada pembukaan tahap II. Tentunya dengan mempertimbangkan hasil evaluasi pembukaan tahap I," kata Kuswandono.

Kuswandono menyatakan, saat ini wisata alam gunung Ciremai dipantau langsung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK). Pihaknya pun harus melaporkan jumlah kunjungan wisata setiap harinya.

"Pengelola dan pengunjung wisata alam mesti sehat. Jangan sampai kita terjangkit virus Corona akibat pembukaan kembali aktivitas wisata alam," tutur Kuswandono.

Sementara itu, salah seorang perwakilan MPGC Hulday, Eddy Syukur, mengungkapkan komitmennya terhadap protokol  Protokol kesehatan itu diterapkan setiap hari kepada pengelola maupun pengunjung.

"Jika ada pengunjung yang tak bermasker, kami sarankan pengunjung beli masker yang kami sediakan. Tapi bila bersikukuh (tidak mau mengenakan masker), terpaksa kami tolak," tukas Eddy.

Eddy mengungkapkan, sebagian besar pengunjung yang datang sudah menuruti protokol kesehatan yang ditetapkan. Dia pun mengakui masih ada segelintir pengunjung yang nakal, yang tak mau metaati protokol kesehatan. "Jadi, tak mengapa kehilangan segelintir pengunjung asalkan tak ambil risiko yang bisa mencelakakan kesehatan bersama," kata Eddy.

Sementara itu, Dedi Tato, Ketua Forum Ciremai, lembaga yang mengkoordinasikan MPGC, berharap reaktivasi tahap II akan terwujud dalam waktu dekat. "Semoga komitmen kami terhadap panduan wisata alam new normal mendapat nilai positif dari para pengambil kebijakan di pusat sana," tutur Dedi.

Seperti diketahui, seluruh jalur pendakian dan wisata alam di Gunung Ciremai sebelumnya ditutup sejak 17 Maret 2020 akibat merebaknya pandemi Covid-19. Semula, penutupan hanya diberlakukan hingga 31 Maret 2020, namun kemudian diperpanjang karena masih berlangsung pandemi Covid-19. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement