Senin 01 Jun 2020 21:29 WIB

Masyarakat Diminta Patuhi Protokol Kesehatan Saat New Normal

Pelaksanaan new normal masih menjadi kekhawatiran orang tua.

Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.
Foto: CDC via AP, File
Ilustrasi virus corona dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Masyarakat diminta tetap disiplin menjalankan protokol kesehatan Covid-19 saat memasuki masa normal baru (new normal).

Kedisiplinan tersebut diyakini akan mendorong keberhasilan penanganan pandemi Covid-19 selama masa new normal.

Anggaran pemerintah cukup kecil untuk penanganan Covid-19 yaitu tak sampai tiga persen. Namun yang perlu diyakini bahwa semua usaha yang dilakukan pemerintah demi perlindungan warga. "Pemerintah tentu punya kekurangan, tapi kita sebagai warga negara perlu membantunya dengan disiplin, nurut sama protokol yang ditetapkan pemerintah," ujar mantan juru bicara presiden Wimar Witoelar di acara webinar halal bihalal Perhimpunan Mahasiswa Bandung (PMB), Ahad (31/5) malam.

Pegiat komunitas Keluarga Masa Kini, Nadia Rahmawati, mengatakan pelaksanaan new normal masih menjadi kekhawatiran para orang tua, terutama di bidang pendidikan. Untuk itu dia berharap pelaksanaan new normal dilakukan secara bertahap. Sekolah bisa dibuka jika kurva pasien benar-benar sudah landai  sehingga mengurangi risiko penularan pada anak-anak.

 

Dosen Psikologi Unisba, Ria Dewi Eryani, mengatakan kondisi psikis perlu terus dijaga agar tidak stres. Bersemangat dan menghindari stres menjadi salah satu peningkat imunitas tubuh.

Dalam webinar tersebut hadir juga Kepala IVF Bandung Fertility Center, Harris Harlianto. Dia menyebut, ada banyak kegiatan produktif yang tidak bisa dikerjakan di rumah, salah satunya bayi tabung yang dia kelola. Namun, bidang-bidang pekerjaan itu tetap haris berjalan. "Pelaksanaan new normal terkesan pemerintah menjalankan heird immunity, padahal sebenarnya bukan," ujar Harris.

Harris melihat pelaksanaan new normal semata agar kehidupan ekonomi berjalan kembali dengan tetap ada pembatasan dalam kehidupan sosial. Untuk itu, pemerintah perlu secara bertahap menjalankan new normal dengan prioritas-prioritas tertentu untuk mendorong bangkitnya kehidupan ekonomi dengan meminimalkan risiko peningkatan Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement