Kamis 01 Oct 2020 23:58 WIB

BPS: 2020 Jadi Tahun Kunjungan Wisata ke Jatim Terendah

BPS menyebut wisata di Jatim menjadi salah satu sektor terdampak Covid-19

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di rumah apung, Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Dadang Hardiwan mengatakan, 2020 merupakan tahun kunjungan wisata Jatim terendah dalam kurun tiga tahun terakhir karena dampak pandemi COVID-19 yang luar biasa.
Foto: Antara/Budi Candra Setya
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di rumah apung, Pantai Bangsring, Banyuwangi, Jawa Timur. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Dadang Hardiwan mengatakan, 2020 merupakan tahun kunjungan wisata Jatim terendah dalam kurun tiga tahun terakhir karena dampak pandemi COVID-19 yang luar biasa.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur Dadang Hardiwan mengatakan, 2020 merupakan tahun kunjungan wisata Jatim terendah dalam kurun tiga tahun terakhir karena dampak pandemi COVID-19 yang luar biasa.

"Pariwisata memang merupakan salah satu sektor paling terdampak, karena larangan orangasing masuk wilayah Indonesia yang diterapkan mulai April 2020, dan mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia, khususnya ke Jawa Timur," kata Dadang, dalam jumpa pers virtualdi Surabaya, Kamis (1/10).

Ia mengatakan, pada tahun ini jumlah kunjungan wisman lebih rendah dibandingkan tahun 2019, yaitu dari 161.216 kunjungan menjadi 34.751kunjungan pada 2020

Sedangkan Januari-Agustus 2018 jumlah wisman 213.155 kunjungan, artinya jumlah kunjungan wisman Januari-Agustus 2020 juga masih lebih rendah.

"Hal ini perlu menjadi perhatian pihak terkait, agar jumlah wisman di periode berikutnya kembali meningkat," katanya.

Untuk bulan Agustus 2020, wisman yang masuk ke Jawa Timur mayoritas adalah warga negara Indonesia yang tinggal di luar negeri, yaitu sebanyak 22 orang.

Jumlah tersebut mencakup 91,67 persen dari total kunjungan wisman ke Jawa Timur pada Agustus 2020, sedangkan dua kunjungan wisman lainnya merupakan warga negara Malaysia dan Brunei Darussalam.

"Secara kumulatif, jumlah kunjungan wisman ke Jawa Timur selama periode Januari-Agustus 2020 dibanding periode sama tahun 2019 mengalami penurunan sebesar 78,44 persen," katanya.

Ke depan, ia berhadap ketika kondisi sudah normal dengan tatanan yang baru, diperlukan upaya yang cukup berat untuk memulihkan kondisi pariwisata, khususnya kunjungan wisman ke Jawa Timur.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement