Kamis 09 Feb 2023 06:45 WIB

Pemprov DKI Jakarta Lakukan Pemisahan Jalur di Skywalk Kebayoran

Masyarakat yang ingin melintas sekadar menyeberang atau berfoto tak dikenakan biaya.

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Agus raharjo
Sejumlah warga melintasi skywalk Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2023).
Foto: Republika/Eva Rianti
Sejumlah warga melintasi skywalk Kebayoran, Jakarta Selatan, Selasa (7/2/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melakukan evaluasi sekaligus optimalisasi Skywalk Kebayoran, Jakarta Selatan yang diresmikan 27 Januari 2023 lalu. Sebagai fasilitas umum yang memberi kemudahan akses transportasi umum bagi warga, kini dilakukan pemisahan jalur.

Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan saat ini sudah dilakukan pemisahan jalur di Skywalk Kebayoran Lama. Bagi masyarakat yang nantinya akan melakukan perjalanan lanjutan dengan angkutan umum massal, mereka akan keluar dan tap out.

Baca Juga

"Misalnya, dari Stasiun Kebayoran, lalu mereka tap in kembali di mesin yang langsung masuk menuju ke Halte Transjakarta, baik itu koridor 8 maupun koridor 13," kata dia pada Rabu (8/2/2023).

Kemudian, ia melanjutkan bagi masyarakat yang tidak melanjutkan dengan angkutan umum massal, otomatis tidak akan membayar lagi. "Pemisahan jalur yang dilakukan saat ini masih berlaku sementara dan ke depan akan dilakukan peningkatan," kata dia.

 

Sementara itu, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan prioritas skywalk untuk mengintegrasikan penumpang antarmoda. Yaitu Stasiun KRL (Commuter Line) Kebayoran-Halte Transjakarta Pasar Kebayoran Lama Koridor 8-Halte Transjakarta Velbak Koridor 13.

"Prioritasnya untuk pengguna moda transportasi terintegrasi. Namun, dengan adanya pemisahan ini, bagi masyarakat umum yang ingin melintas sekadar untuk menyeberang atau berfoto juga tidak dikenakan biaya," kata dia.

Selain itu, Kepala Divisi (Kadiv) Sekretaris PT TransJakarta Anang Rizkani Noor terdapat petugas yang ditempatkan di pintu masuk untuk mengarahkan pengguna skywalk, baik penumpang KRL maupun Transjakarta.

"Betul, ada petugas. Semoga penumpang yang akan melintas tersosialisasi dan memahami rute yang akan dituju. Tentunya kita ingin Skywalk Kebayoran mampu memudahkan pengguna, dan tidak menyulitkan mobilisasi warga," kata Anang.

Adapun Skywalk Kebayoran Lama mengintegrasikan penumpang Transjakarta yang menggunakan Koridor 13 di Halte Velbak, Koridor 8 di Halte Pasar Kebayoran Lama dan Stasiun Kebayoran Lama. Fasilitas penghubung itu memiliki panjang 450 meter yang dibangun Maret-November 2022 dengan menelan biaya Rp 52 miliar dari APBD 2022.



Fasilitas itu dilengkapi tiga unit lift dan eskalator untuk memudahkan mobilitas penumpang hamil dan warga lanjut usia. Selain itu juga ada 10 kamera pengawas atau CCTV di luar dan tiga unit kamera dalam serta ada 215 unit lampu artistik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement