Senin 30 Jan 2023 08:50 WIB

Gus Najmi Prihatin Habaib dan Ulama Hilang dari Daftar Pengurus PPP DKI

Najmi Mumtaza, putra Wamenag Zainut Tauhid dicopot dari Sekretaris DPW PPP DKI.

Eks Sekretaris DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI, Najmi Mumtaza Rabbany alias Gus Najmi.
Foto: Dok.Republika
Eks Sekretaris DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI, Najmi Mumtaza Rabbany alias Gus Najmi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Eks Sekretaris DPW Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI, Najmi Mumtaza Rabbany alias Gus Najmi merasa prihatin dengan kondisi yang dialami partai berlambang Ka'bah, khususnya di pengurusan Ibu Kota. Hal itu lantaran putra almarhum Haji Lulung dan kawan-kawan dicopot dari struktur dan di majelis syariah kalangan habib sekarang tidak ada sama sekali.

"Tentu saya sedih, setidaknya ada tiga hal, pertama perihal ekspektasi terhadap ruang-ruang inklusif, demokratis dan praktik-praktik politik sehat justru jauh dari apa yang dibayangkan. Kedua, perihal pemecatan para habaib dan ulama yang selama ini menjadi basis utama serta pilar yang membuat PPP tetap berdiri. Terakhir adalah ketidaksinambungan antara upaya dan realitas dalam upaya partai mencapai treshold," ujarnya dalam diskusi bertema 'Cita-Cita VS Realita Anak Muda di Partai Politik' di Jakarta, Ahad (29/1/2023).

Diskusi tersebut juga dihadiri politikus muda Partai Perindo Michael Sianipar, Ali Ghiffar Putra (Golkar), dan Gladys Dewantari (PAN). Gus Najmi menjelaskan, pencopotan dirinya dari posisi sekwil jauh dari praktik yang transparan dan demokratis. "Saya tidak pernah mendengar secara jelas alasan pencopotan yang saya alami," ucapnya.

Baca: PPP Bantah Jabatan Anak Almarhum Haji Lulung Dicopot karena Dukung Anies Capres

Gus Najmi mengakui, pencopotan jabatannya sebenarnya persoalan kecil. Permasalahan serius yang sebenarnya serius adalah pencopotan habaib dan ulama.

"Saya berusaha berpikiran positif bahwa pegantian tampuk kepemimpinan merupakan 'teguran'. Namun, situasi hari ini di DPW PPP DKI sudah jauh lebih parah dengan didepaknya beberapa ulama dan saya kira ini merupakan langkah mundur dari harapan perubahan yang sebelumnya digaungkan," ujarnya.

Gus Najmi juga mempertanyakan langkah pergantian pimpinan dengan rencana mengejar perolehan kursi pada Pileg 2024. Menurut dia, perombakan kepengurusan DPW PPP DKI menjelang satu tahun Pemilu 2024, merupakan langkah yang janggal. "Artinya, bisa ditekankan bahwa kerja-kerja politik beradab belum cukup mendapat tempat bagi segelintir orang yang culas," ucapnya.

Baca: PPP DKI Dukung Anies-Khofifah

Pergantian pengurus DPW PPP DKI mengacu Surat Keputusan (SK) Perubahan Pengurus DPW PPP Provinsi DKI Jakarta dengan No.0790/SK/DPP/W/I/2023 yang ditandatangani oleh Plt Ketua Umum DPP PPP Muhamad Mardiono dan Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat pada 17 Januari 2023. Nama Gus Najmi yang merupakan putra Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi tiba-tiba hilang.

Padahal, dia ditunjuk sebagai Sekretaris DPW PPP DKI oleh almarhum H Lulung yang menjabat Ketua PPP DKI. Kala itu, Haji Lulung menyatakan, penunjukan Gus Najmi sebagai proses transformasi partai yang selama ini identik dengan orang tua agar PPP menjadi partai modern yang siap beradaptasi dengan isu politik sosial dan kekinian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement