Rabu 10 Aug 2022 21:01 WIB

Pembangunan Stasiun KRL JIS, Wagub: Masih Proses

Wagub Ahmad Riza Patria sebut pembangunan stasiun KRL JIS masih dalam proses.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Bilal Ramadhan
Jakarta International Stadium (JIS). Wagub Ahmad Riza Patria sebut pembangunan stasiun KRL JIS masih dalam proses.
Foto: Republika
Jakarta International Stadium (JIS). Wagub Ahmad Riza Patria sebut pembangunan stasiun KRL JIS masih dalam proses.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan, pembangunan stasiun KRL di Jakarta International Stadium (JIS) masih dalam proses. Meski demikian, dirinya tak memerinci hingga mana proses itu berjalan.

“Itu kan sedang dalam proses,” kata Riza kepada Republika di Balai Kota DKI, Rabu (10/8/2022).

Baca Juga

Dia menambahkan, proses tersebut sejalan dengan adanya rencana LRT Jakarta. Sehingga, selain KRL ditegaskannya LRT akan terintegrasi hingga ke JIS. “Kajian semuanya dalam proses,” tutur dia.

Sebelumnya, PT Jakpro menggandeng PT KAI dan PT Transjakarta, dengan melibatkan Dinas Perhubungan DKI untuk membuka rute menuju JIS. Hingga kini, pembukaan transportasi, baik KRL maupun bus Transjakarta masih digodog berbagai pihak.

Berdasarkan informasi, rencana integrasi transportasi massal itu, merujuk pada rekomendasi FIFA, sebagai penunjang penting demi mobilitas penonton.

Diketahui, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menyatakan akses menuju Jakarta International Stadium (JIS) rencananya dilayani tiga moda transportasi yakni TransJakarta, Kereta Rel Listrik (KRL), dan kereta ringan atau LRT Jakarta.

"Sesuai rencana untuk kawasan JIS akan diintegrasikan tiga moda angkutan umum massal," kata Syafrin Liputo pada rapat bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Kamis (20/1/2022).

Menurut Syafrin,TransJakarta akan melayani di koridor 14 yakni JIS-Senen yang akan diuji coba rute layanannya pada tahun ini. Sedangkan untuk moda transportasi KRL, kata dia, akan dibangun stasiun KRL di JIS yang rencananya ada dua stasiun yakni JIS sisi timur dan sisi barat setelah dari Tanjung Priok.

"Saat ini, kami akan melakukan kajian kelayakan dan detail engineering design (DED) dan membahasnya bersama Direktorat Jenderal Perkeretaapian terkait penyiapan stasiun," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement