Ahad 26 Jun 2022 16:25 WIB

Asosiasi Hiburan Sebut Status Holywings tak Jelas

Holywings berperilaku sebagai restoran tapi kerap menampilkan banyak hiburan.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Agus raharjo
Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) DKI Jakarta dengan memegang poster melakukan aksi di depan Holywings, Gunawarman, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Dalam aksinya mereka mendesak pihak Holywings menutup tempat usahanya buntut promo minuman beralkohol gratis bagi yang bernama Muhammad dan Maria.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) DKI Jakarta dengan memegang poster melakukan aksi di depan Holywings, Gunawarman, Jakarta, Jumat (24/6/2022). Dalam aksinya mereka mendesak pihak Holywings menutup tempat usahanya buntut promo minuman beralkohol gratis bagi yang bernama Muhammad dan Maria.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Asosiasi Hiburan Jakarta (Asphija), Hana Suryani, mengatakan, pihaknya menyayangkan cara berpromosi hiburan Holywings terkait minuman keras gratis setiap Kamis pada siapapun yang bernama Muhammad. Hal itu, menjadi perhatian banyak pihak.

“Kami sangat menyayangkan. Kemarin sudah ada tersangka juga kan,” kata Hana kepada Republika.co.id, Ahad (26/6/2022).

Baca Juga

Dia menambahkan, sejauh ini pihaknya masih mempertanyakan status dari Holywings sebagai restoran atau hiburan. Pasalnya, Holywings yang berperilaku sebagai restoran dengan pajaknya, kerap menampilkan banyak hiburan dengan pajak hiburan yang dinilainya lebih kecil.

Menyinggung bisnis lainnya seperti Holywings yang tidak terlibat dengan asosiasi, dia menyayanginya. Sebab, kerap terjadi mispersepsi antara arahan dari Pemda ke asosiasi untuk diteruskan ke pengusaha.

“Kalau mau berwadah dengan organisasi kan pasti ada niat baik dan taat aturan. Kalau mau sendirian itu gimana? apa merasa kuat sendiri atau gimana?” tutur dia.

Ditanya Holywings yang selama ini tidak ada pendekatan dengan Asphija, Hana menampiknya. Menurut dia, tahun lalu Holywings sempat mendekati Asphija untuk bergabung dengan asosiasinya, namun mandek karena kejelasan status.

“Pernah ada pendekatan ke saya, cuman sampai sekarang mereka tidak Follow Up, mereka tidak lanjut,” tutur dia.

Hana mengatakan, dengan masuknya suatu usaha hiburan ke asosiasi, bisa lebih mudah untuk berkomunikasi antar pihak. Selain jika ada permasalahan yang diakomodasi, aspirasi dan hak serta kewajiban dinilainya juga dimudahkan.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement