Selasa 17 May 2022 06:35 WIB

Hujan Disertai Petir di Tangerang Menelan Korban, Masyarakat Diminta Waspada

Masyarakat diimbau tidak mengoperasikan barang elektronik yang memanfaatkan pemancar.

Rep: Eva Rianti/ Red: Agus raharjo
Hujan petir (ilustrasi)
Foto: AP
Hujan petir (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Cuaca ekstrem berupa hujan disertai dengan petir yang terjadi di kawasan Tangerang telah memakan korban jiwa. Masyarakat diimbau untuk waspada dengan tidak beraktivitas di luar rumah saat terjadi hujan dan petir yang kerap bergemuruh belakangan ini.

TS (33 tahun), seorang warga yang beralamat di Kampung Ketos RT/ RW 01/09, Desa Sindang Sari, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang dikabarkan tewas saat cuaca ekstrem terjadi pada Senin (16/5/2022) sore. Korban yang diketahui berprofesi sebagai penjual mi ayam itu tersambar petir pada saat terjadi turun hujan di warung mi ayam di gerbang Perumahan Taman Walet, Kampung Ketos, Pasar Kemis.

Baca Juga

Berdasarkan hasil olah TKP Reskrim Polsek Pasar Kemis mencatat, ketika terjadi sambaran petir, korban sedang berjualan mi ayam dan ada tanda-tanda bekas luka yang diakibatkan karena sambaran petir.

Atas kejadian itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tangerang meminta masyarakat agar lebih hati-hati seiring dengan cuaca ekstrem yang terjadi pada saat ini. Masyarakat diimbau agar tidak keluar rumah saat terjadi hujan lebat disertai petir.

"Cuaca saat ini sangat ekstrim, hujan lebat disertai petir. Dikawatirkan masyarakat yang beraktivitas di luar rumah tersambar petir," ujar Kepala BPBD Kabupaten Tangerang Ujat Sudrajat dalam keterangannya, Selasa (17/5/2022).

Ujat menyebut, beberapa kecamatan di Kabupaten Tangerang mengalami hujan lebat disertai petir. Yakni meliputi Kecamatan Pasar Kemis, Curug, dan Sepatan, mengutip data perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG).

"Usahakan jangan beraktivitas di luar rumah saat hujan disertai petir. Jika terlanjur berada di luar rumah, langsung cari tempat berlindung di dalam ruangan yang aman," kata Ujat.

Di samping itu, sambung Ujat, masyarakat diimbau tidak mengoperasikan berbagai barang elektronik yang memanfaatkan pemancar, seperti radio, televisi, dan telepon dengan kabel. Ketika di dalam rumah dan kondisi di luar petir bergemuruh, disarankan menggunakan telepon seluler karena masih relatif aman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement