Ahad 15 May 2022 06:47 WIB

Sahroni Klaim Jalan Sirkuit Formula E Sudah Rampung 100 Persen

Ketua Pelaksana Sahroni mengeklaim jalan sirkuit Formula E sudah rampung 100 persen.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Bilal Ramadhan
Foto udara lintasan Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) yang telah diaspal di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. Ketua Pelaksana Sahroni mengeklaim jalan sirkuit Formula E sudah rampung 100 persen.
Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja
Foto udara lintasan Sirkuit Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) yang telah diaspal di kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta. Ketua Pelaksana Sahroni mengeklaim jalan sirkuit Formula E sudah rampung 100 persen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jelang kejuaraan balap mobil listrik  Formula E Jakarta pada 4 Juni mendatang, jalan sirkuit untuk ajang itu disebut telah rampung dibangun atau 100 persen. Ferasi Automobil Internasional bahkan diklaim menyebut proyek pembangunannya menjadi yang tercepat dalam sejarah.

"Kita konsen bagaimana sirkuit itu jadi. Presiden bilang kalau sirkuit itu belum jadi, saya tidak akan pernah datang untuk melihat. Makanya kita kebut segera mungkin dan akhirnya mendapatkan obrolan di tingkat dunia FAI, bahwa pembangunan sirkuit tercepat dalam sejarah dilakukan di Indonesia selama 60 hari," kata Ketua Pelaksana Formula E, Ahmad Sahroni saat diskusi daring Lembaga Survei KedaiKOPI, Sabtu (14/5/2022).

Baca Juga

Pekerjaan pembangunan yang masih dalam proses adalah bagian bangku penonton. "Jalan sirkuitnya sudah 100 persen, sudah tidak ada lagi hambatan apa-apa. Cuma sekarang tinggal pembangunan konstruksi untuk para penonton yang sudah ada pada posisi masing-masing, tinggal seperti main lego yang tinggal dipasang saja," ujarnya.

Sahroni mengungkapkan, alasan pembangunan sirkuit Formula E sangat cepat adalah karena dukungan banyak pihak. Muali dari Sumber Daya Manusia (SDM) hingga alat berat yang mumpuni.

Hambatan diakuinya sempat terjadi, seperti perubahan sejumlah titik jalan sirkuit yang dinilai berpotensi membahayakan pembalap. Tapi dengan ratusan pekerja yang terlibat, proyek ini bisa terealisasi sesuai rencana.

"Kenapa secepat itu?, semua SDM baik mobil berat itu didatangkan dari semua tempat dan yang bekerja itu 24 jam. Pekerjanya yang pertama 400 orang, saya pinta sampai 850 orang," terangnya.

Dia juga menjelaskan, ajang olahraga otomotif ini layak menjadi pilihan hiburan karena membawa ide balap mobil era baru yang menurutnya akan lebih unggul dari balap mobil berbahan bakar pada masa depan.

"Bahwa balapan ini adalah balapan era modern masa depan sebenarnya yang memungkinkan, terkait berbahan bakar nanti ke depan Formula 1 nggak ada lagi Formula 1 tapi pakai cara Formula E ini," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement