Selasa 19 Apr 2022 07:09 WIB

Ketua DPRD Kota Bogor Beri 4 Usulan Tingkatkan Capaian Vaksinasi Booster

Kota Bogor tengah mengejar capaian vaksinasi booster

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Nur Aini
Petugas Dinas Kesehatan Kota Bogor mengukur tekanan darah warga sebelum menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga (booster) di mobil vaksinasi keliling, Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/4/2022). Pemerintah Kota Bogor menyediakan sentra vaksinasi COVID-19 dosis booster untuk pemudik Lebaran 2022 di terminal tersebut sebagai salah satu upaya pemenuhan syarat  perjalanan sekaligus untuk menekan laju penularan COVID-19 di tengah tingginya mobilitas masyarakat.
Foto: ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/rwa.
Petugas Dinas Kesehatan Kota Bogor mengukur tekanan darah warga sebelum menyuntikkan vaksin COVID-19 dosis ketiga (booster) di mobil vaksinasi keliling, Terminal Penumpang Tipe A Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (18/4/2022). Pemerintah Kota Bogor menyediakan sentra vaksinasi COVID-19 dosis booster untuk pemudik Lebaran 2022 di terminal tersebut sebagai salah satu upaya pemenuhan syarat perjalanan sekaligus untuk menekan laju penularan COVID-19 di tengah tingginya mobilitas masyarakat.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR —  Tim Satgas Covid-19 Kota Bogor saat ini tengah menggencarkan capaian vaksin booster, agar bisa mencapai 50 persen dan tidak terjadi lonjakan kasus Covid-19 pasca-Lebaran. Ketua DPRD Kota Bogor, Atang Trisnanto, mendukung penuh upaya tersebut dan memberikan empat masukan yang bisa dilakukan untuk meningkatkan capaian vaksinasi booster ini. 

 

Baca Juga

Pertama yakni perlu ada kejelasan data bagi masing-masing RW untuk mengetahui warganya apakah sudah divaksin atau belum. “Sehingga dalam waktu beberapa hari kedepan, masing-masing ketua RW bisa mengetahui siapa saja yang perlu dimobilisasi untuk kemudian melakuan vaksinasi booster,” ujarnya, Senin (18/4/2022).

 

Kedua, ujarnya, sentra vaksinasi di wilayah termasuk pilihan waktu vaksinasi perlu ditambah. Dalam momentum bulan Ramadhan, para aparatur wilayah diharapkan bisa membuka gerai vaksin di masjid dan mushola yang saat ini menjadi pusat keramaian warga karena adanya kegiatan ibadah buka bersama dan shalat tarawih.

“Saya kira sentra-sentranya bisa ditambah, termasuk juga dengan waktunya yang disesuaikan dengan potensi kegiatan warga. Contohnya jemput bola saat giat buka bersama, sholat isya dan tarawih, ataupun kegiatan lain. Sehingga hal ini bisa menambah jumlah target dan sasaran kita dalam pencapaian vaksinasi,” kata Atang.

 

Ketiga, Atang menyebutkan, ialah perlu ditingkatkan lagi koordinasi antara lurah dan ketua RT/RW agar sentra vaksin bisa merata. Hal ini lantaran tidak semua kelurahan memiiliki puskesmas yang bisa dimanfaatkan sebagai sentra vaksin. Sehingga, Atang menilai, program jemput bola yang dikoordinasikan bisa menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan capaian vaksin.

 

“Jika kita hitung kan target harian 17.000 warga dari 799 RW yang ada, maka ada target harian di setiap RW. Nah ini perlu ada koordinasi yang apik antara pihak puskesmas, kelurahan, dan RW agar bisa membagi fokus vaksinasi harian,” ujar Atang.

 

Keempat, untuk memastikan kelancaran program vaksinasi ini, Atang juga berpesan kepada Sekda Kota Bogor agar bisa menyiapkan anggaran operasional untuk menguatkan program yang ditarget dalam delapan hari ini.

“Bu Sekda agar menyiapkan kebutuhan anggaran agar operasional vaksinasi di lapangan berjalan lancar. Mudah-mudahan tugas para RW RT dan Kelurahan serta Nakes yang berjibaku untuk kejar target vaksinasi di bulan ramadhan ini dimudahkan dan bernilai pahala terbaik di sisi Allah SWT," kata Atang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement