Selasa 19 Oct 2021 16:28 WIB

Disdik Kota Bogor Upayakan Pembelajaran Hybrid di Sekolah

PTM yang digelar di sekolah-sekolah tersebut bisa dilaksanakan secara hybrid.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor, Hanafi

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di 36 SD se-Kota Bogor sudah berjalan awal pekan ini, sejak Senin (18/10). Jumlah tersebut akan bertambah pada pekan berikutnya, menyesuaikan dengan verifikasi faktual yang dilakukan Satgas Covid-19 Kota Bogor.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Hanafi mengatakan, diperkirakan akan ada 36 SD yang akan melaksanakan PTM pada gelombang berikutnya pekan depan. Namun, hanya dilaksanakan untuk siswa kelas 4, 5, dan 6.

Baca Juga

“Nanti setelah 36 sekolah ini, nanti diverifikasi untuk 36 sekolah berikutnya. Begitu terus sampai semuanya bisa sekolah PTM. Tapi kelas 1, 2, dan 3 belum saya rekomendasi. Kalau kondisi memungkinkan, maka dia akan menyesuaikan diri nanti,” ujar Hanafi kepada Republika.co.id, Selasa (19/10).

Lebih lanjut, Hanafi mengatakan, PTM yang digelar di sekolah-sekolah tersebut bisa dilaksanakan secara hybrid atau sistem campuran. Yakni, 50 persen siswa belajar di kelas, sementara siswa lainnya dapat menyaksikan pembelajaran di sekolah secara daring.

Hanya saja, kata Hanafi, belum semua sekolah bisa melaksanakan PTM dengan sistem hybrid. Lantaran, ada sekolah yang belum mampu dari sisi teknologi. Ada juga sekolah yang menganggap sistem hybrid tidak efektif. Contohnya, di beberapa pondok pesantren.

Kendati demikian, sambung dia, Disdik Kota Bogor akan mengusahakan agar sekolah-sekolah yang membutuhkan bisa belajar secara hybrid. “Belajar secara hybrid bagi sekolah yang punya, yang enggak punya menyesuaikan. Nanti kita usahakan mereka semua bisa hybrid. Gurunya ngajar di sekolah, yang di rumah bisa menyaksikan,” jelasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto melihat antusiasme siswa-siswi yang bisa melaksanakan PTM. Beberapa di antaranya yakni di SDN Harjasari 1 dan SD Mardi Waluya, Kecamatan Bogor Selatan.

Bima Arya menuturkan, saat ini PTM juga dilakukan secara hybrid. Jika nantinya ada penurunan status PPKM di Kota Bogor, diperkirakan akan ada kebijakan-kebijakan lain yang menyesuaikan. Sehingga nantinya seluruh siswa bisa bersama-sama melaksanakan PTM.

“Siswa itu antusias, mereka lebih senang belajar di sekolah dari pada di rumah karena sudah jenuh. Jadi ini momentumnya pas. Covid juga sudah landai,” tuturnya.

Dia menambahkan, protokol kesehatan di SD yang ditinjaunya dinilai baik. Di samping itu, Bima Arya berpesan agar sekolah dapat memitigasi perjalanan sekolah dari datang hingga pulang sekolah. Sekaligus berkoordinasi dengan orangtua siswa.

“Saya cek ke siswa, mereka tahu kalau begitu (tubuh) panas, langsung (lapor) ke wali kelas dan harus langsung pulang. Sementara tracing berjalan,” ujarnya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement