Selasa 03 Aug 2021 16:58 WIB

Polisi Duga Kebakaran Kantor LRT karena Ledakan Gas Nitrogen

Polisi duga penyebab kebakaran depo LRT karena pengisian gas nitrogen AC

Rep: Febryan. A/ Red: Bayu Hermawan
Petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api (ilustrasi)
Foto: Antara/Muhammad Iqbal
Petugas pemadam kebakaran mencoba memadamkan api (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi menyebut, kebakaran yang melanda gedung kantor LRT Kelapa Gading, Jakarta Utara, diduga terjadi karena ledakan gas nitrogen. Ketika itu teknisi sedang memperbaiki AC. 

"Kebakaran diduga dari pipa AC central pada saat pengisian gas nitrogen," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, dalam keterangannya, Selasa (3/8).

Baca Juga

Yusri menerangkan, kebakaran itu pertama kali diketahui ketika seorang petugas resepsionis lantai 4 mendengar dentuman di atas plafon pada Selasa pukul 08.50 WIB. Kemudian plafon itu runtuh dan muncul percikan api. 

Petugas resepsionis lantas melaporkan kejadian itu kepada sekuriti. Setelah dicek ulang, sekuriti itu menemukan memang muncul api beserta asap tebal. Lalu kejadian itu dilaporkan kepada petugas pemadam kebakaran. 

Mengutip laporan Dinas Gulkarmat DKI, kebakaran itu menghanguskan lantai 4, 5, dan 6 gedung kantor LRT Kelapa Gading. Sebanyak 11 mobil pemadam beserta 66 personel berhasil memadamkan api pukul 12.36 WIB. 

Yusri melanjutkan, insiden ini mengakibatkan sembilan korban cedera. Tujuh di antaranya mengalami sesak nafas. Dua lainnya mendapat luka pada kaki. "Bapak Napo dan Widi mendapat luka di kaki. Keduanya dibawa ke RS Omni," ujarnya. 

Laporan jumlah korban jiwa yang disebut Yusri bertolak belakang dengan pernyataan pihak LRT. Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan PT LRT Jakarta, Ira Yuanita, menyebut bahwa tak ada satu pun korban dalam insiden tersebut. Baik korban jiwa maupun korban luka. 

"Fokus utama kami yaitu melakukan proses evakuasi yang telah dilakukan saat insiden terjadi. Proses berlangsung lancar, seluruh petugas dan karyawan selamat dan tidak mengalami cedera," kata Ira dalam siaran persnya, Selasa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement