Kamis 29 Jul 2021 17:59 WIB

Pemkot Bogor Siapkan Isi Ulang Oksigen di Setiap Kecamatan

Warga yang membutuhkan oksigen dapat menghubungi kantor kecamatan masing-masing.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengecek ketersediaan oksigen di Kantor Kecamatan Bogor Utara, Kamis (29/7).
Foto: dok Prokopim Pemkot Bogor
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengecek ketersediaan oksigen di Kantor Kecamatan Bogor Utara, Kamis (29/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyediakan lima tabung oksigen berukuran 6 meter kubik, di enam kantor kecamatan se-Kota Bogor. Tabung oksigen tersebut dapat digunakan warga untuk mengisi tabung-tabung kecil secara gratis.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, disediakannya tabung oksigen 6 meter kubik ini merupakan antisipasi untuk memenuhi kebutuhan warga yang sedang isolasi mandiri (isoman).

“Jadi masih harus diantisipasi kebutuhan warga yang sedang isoman. Kita ingin menekan semaksimal mungkin angka kematian warga yang Isoman. Jangan sampai warga meninggal karena tidak dapat oksigen,” kata Bima Arya di Balaikota Bogor, Kamis (29/7).

Bima Arya mengatakan, warga yang membutuhkan oksigen dapat menghubungi kantor kecamatan masing-masing. Nantinya, dari tabung oksigen besar yang disediakan dapat dikonversi menjadi tabung kecil.

 

Menurut Bima Arya, lima unit tabung berukuran 6 meter kubik yang tersedia di kecamatan tersebut bisa dikonversi menjadi 20 tabung kecil untuk warga yang membutuhkan. Diharapkan, isi tabung besar tersebut terus tersedia.

Kendati demikan, dia mengaku akan menambah pasokan oksigen di setiap kantor kecamatan secara bertahap. Serta diharapkan dapat didistribusikan setiap hari.

“Memang masih sangat terbatas. Insya Allah ditambah secara bertahap. Mudah-mudahan bisa membantu warga yang kondisinya darurat supaya yang isoman ini tetap kita pastikan dimonitor kesehatan dan terus membaik. Ini gratis selama persediaan masih ada, diupayakan distribusi bisa setiap hari,” jelasnya.

Kebutuhan oksigen di Kota Bogor, kata Bima Arya, masih tinggi. Namun, dibandingkan dengan pekan lalu sudah lebih terkendali karena ada pasokan dari berbagai sumber.

“Ada dari Krakatau Steel, ada bantuan dari Tanoto Foundation, ada bantuan dari Provinsi. walaupun demikian setiap sore saya masih memonitor ketersediaan oksigen di seluruh RS Kota Bogor. Jika ada stok yang sudah mulai menipis, langkah-langkahnya jelas,” katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement