Kamis 27 May 2021 05:10 WIB

Polisi: Ada Kejanggalan pada Kasus Perempuan Luka di Jaktim

Polisi tak menemui tanda ada sepeda motor jatuh atau percobaan perampokan.

Rep: Febryan. A/ Red: Ratna Puspita
Polisi menemukan sejumlah kejanggalan dalam kasus seorang perempuan berinisial PT (40 tahun) yang diduga menjadi korban percobaan perampokan oleh pengemudi ojek pangkalan (opang) di Jakarta Timur (Jaktim).
Foto: Antara
Polisi menemukan sejumlah kejanggalan dalam kasus seorang perempuan berinisial PT (40 tahun) yang diduga menjadi korban percobaan perampokan oleh pengemudi ojek pangkalan (opang) di Jakarta Timur (Jaktim).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi menemukan sejumlah kejanggalan dalam kasus seorang perempuan berinisial PT (40 tahun) yang diduga menjadi korban percobaan perampokan oleh pengemudi ojek pangkalan (opang) di Jakarta Timur (Jaktim). Informasi perempuan itu diduga jadi korban percobaan perampokan beredar pertama kali di media sosial pada Senin (24/5). 

Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit Iptu Dicky Agri Kurniawan mengatakan, kepolisian meminta klarifikasi kepada korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Namun, alih-alih membuat kasus menjadi terang benderang, aparat justru menemukan kejanggalan. 

Baca Juga

Pertama, korban mengaku memesan ojek pangkalan lantaran malam itu sudah tidak ada ojek online (ojol). Padahal, kata Dicky, pada jam-jam itu biasanya masih banyak ojol. 

Dicky mengatakan, korban keluar rumah pada Ahad (23/5) sekitar pukul 19.00 WIB itu karena sedang ada permasalahan keluarga. Korban naik ojek pangkalan di sekitar rumahnya di Jatinegara, Jaktim, dan hendak menuju sebuah kafe di Duren Sawit. 

Kedua, ia mengatakan, tak ditemui tanda-tanda adanya sepeda motor jatuh atau percobaan perampokan di Jalan Haji Dogol, Duren Sawit. Hal ini sebagaimana yang disampaikan korban. 

"Korban hanya menunjukkan kejadian di Jalan Haji Dogol tapi hasil olah TKP kita tidak temukan, (misalnya) rusaknya rumput atau tanaman. Jadi kita belum tahu (pasti TKP-nya),” kata dia ketika dikonfirmasi, Rabu (26/5). 

Sejumlah pedagang di sana mengaku tak pernah melihat orang jatuh ataupun percobaan perampokan di dekat semak-semak. Adapun, peristiwa dugaan percobaan perampokan itu terjadi di sekitar pukul 19.30 WIB.  

Ketiga, tak ada barang-barang korban yang hilang. "Emasnya ada, handphone-nya ada. Semua barangnya utuh. Masa ojek tiba-tiba mukul aja nggak ada tujuannya," kata Dicky.

Dicky menjelaskan, penyelidikan kasus ini masih terhambat karena korban belum bisa memberikan keterangan secara terperinci. Sebab, korban masih dirawat intensif di Rumah Sakit Harum Sisma Medika, Jaktim. 

Hambatan lain, ia mengatakan, tidak ada CCTV di Jalan Haji Dogol. Selain itu, pihak keluarga korban juga belum membuat laporan kepolisian. 

Dia mengatakan, kepolisian akan meminta keterangan dari pengemudi mobil yang mengantar korban ke rumah sakit. Identitas pengemudi mobil tersebut sedang dicari. Sebab, dia langsung pergi setelah menyerahkan korban ke pihak rumah sakit tanpa meninggalkan identitas. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement