Kamis 06 May 2021 17:31 WIB

Wakapolda Jabar Minta Semua Titik Diprioritaskan

Semua titik yang menjadi pos sekat di Jawa Barat menjadi prioritas penjagaan

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Hiru Muhammad
Wakapolda Jawa Barat, Brigjen Pol Eddy Sumitro (tengah) turut memantau penyekatan arus mudik di pos sekat Gerbang Tol Bogor, Kamis (6/5).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Wakapolda Jawa Barat, Brigjen Pol Eddy Sumitro (tengah) turut memantau penyekatan arus mudik di pos sekat Gerbang Tol Bogor, Kamis (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Penyekatan arus mudik dimulai hari ini, Kamis (6/5) hingga Senin (17/5). Wakapolda Jawa Barat, Brigjen Pol Eddy Sumitro turut memantau pos sekat Gerbang Tol Bogor di Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor.

Eddy mengatakan, dari seluruh penyekatan di Jawa Barat sejauh ini situasi berjalan lancar. Dimana, dari sekitar 17.000 kendaraan yang diperiksa, ada sekitar 5.000 kendaraan yang diputar balik oleh petugas.

“Dari seluruh penyekatan, situasi berjalan lancar. Dari sekitar 17.000 (kendaraan) diperiksa, ada 5.000 yang diputar balik sama jajaran. Jumlah personel yang diturunkan ada sekitar 17.000 personel,” kata Eddy ketika ditemui Republika di Terminal Baranangsiang, Kamis (6/5).

Lebih lanjut, Eddy menjelaskan, semua titik yang menjadi pos sekat di Jawa Barat menjadi prioritas penjagaan. Baik jalan alternatif, maupun jalan utama. 

Di samping itu, dia menyampaikan, pihaknya belum memprediksi adanya kenaikan jumlah kendaraan yang turun ke jalan. Sebab, saat ini penjagaan tengah fokus agar masyarakat tidak melakukan mudik dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19.

Menurutnya, penyekatan arus mudik saat ini dilakukan bukan untuk memperlancar arus seperti tahun-rahun sebelumnya. “Beda dengan tahun-tahun dulu, ktia sekarang makanya ada penyekatan. Kalau nggak mau disekat, nggak mau antri, jangan keluar. Nggak usah keluar, jangan mudik,” tegasnya.

Di lokasi yang sama, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro memaparkan, dari enam titik pos sekat yang ada di Kota Bogor, sudah ada 172 kendaraan yang diputar balik. Dari ratusan kendaraan tersebut, berasal dari 471 kendaraan yang diperiksa.“Dengan penyekatan di enam pintu atau batas Kota Bogor, sampai pukul 12.00 WIB kami telah melakukan pemeriksaan sebanyak 471 kendaraan. Dengan rincian 137 kendaraan roda empat dan 35 kendaraan roda dua yang juga diputar balik,” paparnya.

Susatyo menilai, kegiatan penyekatan ini harus lebih diintensifkan. Termasuk bagi para pendatang. Kendaraan yang diputarbalik  mayoritas berasal dari Sukabumi dan Cianjur.

Sehingga, meski kendaraan tersebut memiliki plat nomor F, jika masuk ke Kota Bogor tetap diputarbalik oleh petugas karena tidak termasuk dalam kawasan aglomerasi. Pantauan Republika di pos sekat Tol Bogor, masih ada beberapa kendaraan dengan plat nomor D, E, dan A yang juga diputar balik oleh petugas.

“Untuk para pemudik tadi sudah kita lihat dari plat nomor dan sebagainya, memang terjadi kepadatan. Sekali lagi kami mohon maaf apabila ada ketidaknyamanan terjadi kepadatan. Namun tentunya prioritas petugas adalah terkait dengan penanganan atau pencegahan Covid-19,” ujar Susatyo.

Kasat Lantas Polres Bogor, Iptu Dicky Pranata menuturkan, di wilayah Kabupaten Bogor pada dini hari tercatat ada 353 kendaraan yang terjaring. Dicky mengatakan, ratusan kendaraan itu ingin melintas Bogor dengan tujuan Cianjur.

Lebih lanjut, dia memaparkan, dari 353 kendaraan yang terjaring, sebanyak 321 kendaraan diperiksa dan dipersilakan melanjutkan perjalanan. Sementara itux 30 kendaraan diputarbalik lantaran berpenumpang di luar aglomerasi Jabodetabek, dan ada dua kendaraan travel gelap yang digunakan pemudik.“Iya, ada dua travel gelap yang kami amankan melintas Puncak. Kendaran kami tahan, dikenakan tilang, dan penumpangnya diminta untuk kembali ke kediaman,” katanya.

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement