Selasa 20 Apr 2021 15:25 WIB

Polisi Bantah Kebakaran Taman Sari karena Pasutri

Tempat video yang viral berbeda dengan indekos yang diyakini sebagai titik api.

Rep: Febryan. A/ Red: Ratna Puspita
Suasana sisa permukiman yang terbakar di Keagungan, Taman Sari, Jakarta, Senin (19/4). Kebakaran permukiman padat yang terjadi pada Ahad (18/4) tersebut mengakibatkan 112 rumah hterbakar dan 1.000 warga terpaksa mengungsi. Republika/Putra M. AKbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana sisa permukiman yang terbakar di Keagungan, Taman Sari, Jakarta, Senin (19/4). Kebakaran permukiman padat yang terjadi pada Ahad (18/4) tersebut mengakibatkan 112 rumah hterbakar dan 1.000 warga terpaksa mengungsi. Republika/Putra M. AKbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian membantah informasi yang menyebutkan bahwa kebakaran besar di RT 02/RW 01 Kelurahan Keagungan, Taman Sari, Jakarta Barat, dipicu oleh pertengkaran pasangan suami istri (pasutri). Informasi itu dipastikan adalah kabar bohong alias hoaks. "Bukan-bukan (dari pasutri yang bakar bantal)," kata Kanit Reskrim Polsek Tamansari AKP Lalu Musti Ali di lokasi kebakaran, Selasa (20/4). 

Lalu menjelaskan, kabar hoaks yang beredar menyebutkan bahwa api berasal dari kamar indekos yang ditinggali satu pasutri. Mereka bertengkar lalu membakar bantal sehingga api menjalar. 

Baca Juga

Video aksi pembakaran bantal itu menyebar di kalangan warga sekitar lokasi kebakaran. Namun, kata Lalu, tempat video itu direkam berbeda dengan indekos yang diyakini sebagai titik sumber api di Taman Sari. 

"Itu sudah kita telusuri ke penghuni kamar maupun ke pengelola kos dan pemilik kos, itu ternyata bukan kamar yang ada di sini," kata Lalu usai mendampingi tim Puslabfor Bareskrim Polri melakukan olah TKP di indekos yang diyakini sebagai titik sumber api. 

Kepolisian, kata Lalu, juga sudah melakukan pengecekan silang kepada pemilik indekos dan penghuni terkait hal itu. Dipastikan, video itu direkam bukan di indekos di Taman Sari. 

"Itu sudah 100 persen kita konfrontir antara pemilik kos dan yang punya kamar, juga ada foto kamar. TKP (pembakaran bantal) bukan di sini," kata Lalu. 

Selain itu, lanjut dia, rekaman video itu juga memberikan informasi yang amat berbeda dengan keterangan saksi. Jika dalam video tampak api bermula dari bantal, sedangkan saksi menyebut api muncul di atap kamar indekos yang sedang ditinggal penghuninya. 

Saksi mata yang diperiksa itu adalah pengelola indekos tersebut. "Berdasarkan keterangan saksi, api mulai muncul dari lantai 2. Dia yang mendobrak. Keterangannya di salah satu kamar yang kebetulan penghuninya tidak ada di kamar," ujar Lalu. 

Lalu menambahkan, hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab kebakaran yang menghanguskan hampir 200 rumah itu. Penyebabnya masih diselidiki tim Puslabfor. 

Sebelumnya, api membakar pemukiman padat penduduk di RT 02/RW 01 Kelurahan Keagungan, Taman Sari, Jakarta Barat, Ahad (18/4) pukul 15.38 WIB. Sebanyak 23 mobil pemadam beserta 124 personel dikerahkan untuk memadamkan api. 

Akibat insiden itu, 198 rumah warga hangus. Sebanyak 1.268 warga terdampak dan terpaksa mengungsi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement