Ahad 11 Apr 2021 12:12 WIB

Disdik Kota Bogor Siapkan Alternatif Pembelajaran Tatap Muka

Pelaksanaan PTM nanti rencananya akan dibuat Satgas Covid-19 pelajar.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Esthi Maharani
Suasana uji coba pembelajaran tatap muka (PTM)
Foto: Republika/Flori Sidebang
Suasana uji coba pembelajaran tatap muka (PTM)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) tengah mempersiapkan beberapa alternatif pembelajaran tatap muka (PTM) untuk SD, SMP dan SMA sederajat. Tak hanya itu, dalam pelaksanaan PTM nanti rencananya akan dibuat Satgas Covid-19 pelajar.

Kepala Disdik Kota Bogor, Hanafi mengatakan, satgas tersebut terdiri atas satuan pendidikan di sekolah-sekolah. Dimana, Satgas Covid-19 pelajar bertugas untuk mengawasi pelaksanaann PTM nantinya.

“Disdik mengambil langkah teknis dengan membentuk Satgas Covid-19 pelajar. Tapi Satgas Covid-19 di sekolah ini bukan pelajar, melaimlan satuan pendidikan yang mengawasi ketika PTM dilaksanakan,” ujar Hanafi kepada Republika, Ahad (11/4).

Lebih lanjut, Hanafi menjelaskan, Disdik merencanakan beberapa alternatif untuk PTM ke depan. Sebab, PTM tidak akan dilaksanakan secara 100 persen.

Nantinya, siswa akan dibagi 30 persen menjalani PTM sementara 70 persen sisadaring. Alternatif lainnya, setiap kelas bisa masuk bergantian setiap harinya. Namun, menurut Hanafi, alternatif tersebut dinilai sedikit repot.

"Alternatif ke-tiga, dilakukan per-pekan, satu minggu sekali dengan jumlah 50 : 50 persen dan sepertinya ini lebih efektif karena bisa dimonitor kondisi siswanya," jelasnya.

Dia melanjutkan, saat ini beberapa sekolah sudah mempersiapkan sarana prasarana. Mulai dari tempat mencuci tangan, desinfektan, dan alat pemeriksa suhu tubuh. Meski demikian, ada kekhawatiran sendiri dalam menjalankan PTM di sekolah tingkat SD. Yakni dalam penerapan 3M, terutama jaga jarak sesama siswa.

Maka dari itu, Hanafi mengatakan, Disdik akan mempersiapkan dengan matang sebelum membuka sekolah. Sementara pada tingkat TK dan pendidikan anak usia dini (PAUD) perlu ditinjau kembali mengingat resikonya lebih besar.

"Sebelum tatap muka, kami akan minta persetujuan orang tua melalui polling, apakah orang tua setuju sekolah dibuka atau tidak," tuturnya.

Sementara, pada tingkat SMA terdapat kekhawatiran siswa yang tidak langsung pulang ke rumah usai PTM dilaksanakan. Meski berada di bawah tanggung jawab provinsi melalui kantor cabang dinas (KCD), namun PTM di tingkat SMA tetap menjadi perhatian Disdik Kota Bogor.

Oleh sebab itu, dirinya mengaku akan melakukan uji coba PTM terlebih dahulu sebelum PTM benar-benar dilaksanakan pada Juli 2021 mendatang.

"Jadi kami harus koordinasikan ke Satgas Covid-19 Kota Bogor, Dewan Pendidikan dan lainnya. Kami juga akan uji coba PTM beberapa sekolah yang sudah membuat video," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement