Ahad 24 Jan 2021 15:46 WIB

BMKG: Curah Hujan Jabodetabek Masih Tinggi 3 Hari ke Depan

Tingginya curah hujan di Jabodetabek juga dipengaruhi periode La Nina.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan  / Red: Bayu Hermawan
Kabut dan hujan menutupi gedung bertingkat di Kawasan kuningan, Jakarta, Ahad (24/1). Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dodo Gunawan menyampaikan curah hujan di Jakarta dalam 10 hari ke depan diprediksi merupakan kategori menengah yaitu Intensitas kategori menengah berkisar 50-150 mm, Kendati demikian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap harus mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, banjir bandang dan sebagainya. Ditambah lagi, cuaca ekstrem yang melanda ibu kota tercatat cukup sering terjadi.Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika.
Kabut dan hujan menutupi gedung bertingkat di Kawasan kuningan, Jakarta, Ahad (24/1). Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Dodo Gunawan menyampaikan curah hujan di Jakarta dalam 10 hari ke depan diprediksi merupakan kategori menengah yaitu Intensitas kategori menengah berkisar 50-150 mm, Kendati demikian Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tetap harus mewaspadai bencana hidrometeorologi seperti genangan, banjir, banjir bandang dan sebagainya. Ditambah lagi, cuaca ekstrem yang melanda ibu kota tercatat cukup sering terjadi.Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Rajab mengingatkan warga Jabodetabek, dalam tiga hari ke depan curah hujan berpotensi masih tinggi. Menurutnya, puncak musim hujan memang menjadi salah satu pengaruh kemungkinan tersebut.

Fachri mengatakan tingginya curah hujan juga dipengaruhi periode La Nina, yang masih berlangsung di seluruh wilayah Indonesia, termasuk Jabodetabek. "Dengan adanya La Nina ini, intensitas hujan akan semakin meningkat," ujarnya ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad (24/1).

Baca Juga

BMKG, kata dia, selalu mengukur curah hujan dalam 24 jam terakhir. Hasilnya, memang selalu ada peningkatan. Khususnya di Manado dan Kalimantan Selatan yang curah hujannya bisa mencapai 250 mm per hari.

Ketika ditanya intensitas dan curah hujan di Jakarta yang sama, ia menampiknya. Menurut Fachri, curah hujan di Jabodetabek memang selalu bertambah akhir-akhir ini, namun, masih jauh jika dibandingkan dengan dua lokasi sebelumnya.

"Jakarta sejauh ini (curah hujannya) belum ada yang mencapai seperti itu (Kalsel dan Manado)," katanya.

Dalam 24 jam terakhir, tepatnya data Sabtu (23/1) kemarin, curah hujan tertinggi di DKI Jakarta ia sebut ada di Tanjung Priok, sekitar 81 mm. Dan disusul Cengkareng, sekitar 58 mm.

"Masih di bawah seratus," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement