Kamis 21 Jan 2021 21:23 WIB

'Saya Pemulung, Terima Kasih Bu Risma'

Agus merupakan salah satu PMKS yang dibina Kemensos.

Mensos Tri Rismaharini (Risma) saat mengantarkan PMKS yang dibina Kemensos untuk bekerja di Waskita Karya, Kamis (21/1).
Foto: Istimewa
Mensos Tri Rismaharini (Risma) saat mengantarkan PMKS yang dibina Kemensos untuk bekerja di Waskita Karya, Kamis (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Uji Sukma Medianti

Bak ketiban durian runtuh. Seperti itulah yang dirasakan oleh Agus (43 tahun) asal DKI Jakarta. Dia merupakan salah satu penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang dibina oleh Kementerian Sosial (Kemensos) di Balai Rehabilitasi eks Gelandangan dan Pemulung, Pangudi Luhur, Kota Bekasi.

Agus tinggal di balai rehabilitasi selama dua pekan lamanya. Pada Kamis (21/1) ini, ia diantar langsung oleh Mensos Tri Rismaharini (Risma), ke Kantor Proyek Jalan Tol Becakayu Seksi 2A Ujung, Jalan Mayor M Hasibuan, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, yang sedang digarap perusahaan BUMN PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

“Iya saya pemulung. Tadinya saya dari Pasar Induk Kramat Jati, sempat kerja serabutan seperti juru parkir, pengupas bawang, bongkar muatan. Saya sampai ke sini dibawa sama Pak Haji Otong Kepala Operasi Pasar Induk,” kata Agus kepada wartawan.

Dia pastinya senang bisa bekerja di perusahaan pelat merah itu. Sebagai orang yang telah memakan asam garam kehidupan di jalanan, Agus mengaku berterima kasih kepada mantan wali kota Surabaya itu. Dia pun bersedia apabila harus mengerjakan pekerjaan kasar di proyek tol yang menyambungkan Jakarta dan Bekasi tersebut.

“Alhamdulillah saya bisa nyenengin adik-adik, dan untuk keluarga lah, senang saya berterima kasih kepada Bu Risma,” ujar dia.

Agus mengaku hidup sebatang kara sejak pindah ke Jakarta pada tahun 2002. Dia memiliki tiga orang adik yang tinggal di terpisah di Garut dan Bandung. 

Adapun, Mensos Tri Rismaharini mengantarkan 15 pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS), yang terdiri dari gelandangan dan pengemis untuk bekerja PT Waskita Karya. Di perusahaan plat merah ini, mereka akan diberikan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan yang mereka kuasai.

Mensos menekankan, pembinaan PPKS sampai penempatan mereka ke dunia kerja, tidak hanya dilakukan di balai milik Kemensos di Bekasi atau Jakarta, namun juga di balai-balai milik Kemensos seluruh Indonesia. Mensos yakin dengan mendapat pekerjaan rutin di Waskita Karya, PPKS tersebut akan mendapatkan pemasukan maupun kehidupan yang lebih baik.

“Saya bertanya pendapatan mereka, (kata mereka) Rp 30 ribu dan itu kadang untuk berdua. Kita bayangkan, bagaimana mereka bisa sewa rumah, mengontrak, apalagi membeli,” kata Risma saat menyerahkan PPKS untuk mulai bekerja di PT Waskita Karya, di Bekasi.

Risma mengatakan, sebelum dapat mandiri, sementara para PPKS tersebut akan tinggal di balai milik Kementerian Sosial. Ia memastikan, balai milik Kemensos di seluruh Tanah Air akan bekerja memberikan pelatihan kepada PPKS, tidak hanya balai di Bekasi atau Jakarta.

Balai milik Kemensos seluruh Indonesia akan bermitra dengan Waskita Karya, membuka kesempatan PPKS hasil binaan Kemensos bekerja di proyek-proyek mereka di seluruh Tanah Air.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement