Selasa 12 Jan 2021 20:17 WIB

Tim SAR Kumpulkan Puluhan Kantong Terkait Sriwijaya SJ 182

Tim SAR gabungan kembali menemukan bagian jenazah, barang penumpang, dan serpihan.

Sejumlah prajurit TNI membawa kantong berisi temuan saat pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ182  di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1). Temuan berupa jenazah, pakaian dan puing bagian pesawat itu dibawa dan dikumpulkan ke Pelabuhan JICT II untuk diidentifikasi lebih lanjut. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah prajurit TNI membawa kantong berisi temuan saat pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air nomor penerbangan SJ182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta, Selasa (12/1). Temuan berupa jenazah, pakaian dan puing bagian pesawat itu dibawa dan dikumpulkan ke Pelabuhan JICT II untuk diidentifikasi lebih lanjut. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim SAR gabungan kembali menemukan bagian dari jenazah korban, barang penumpang, serpihan dari pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta. Objek yang ditemukan dikumpulkan dalam 46 kantong jenazah. Seluruhnya merupakan hasil gabungan dari pencarian yang dilakukan KRI Kurau, kapal Polair, kapal Marinir, KN Karna dan kapal Bakamla.

Dalam konferensi pers di Dermaga JICT II Tanjung Priok, Jakarta pada Selasa (12/1) malam, Direktur Operasi Badan SAR Nasional (Basarnas) Rasman MS menyebut bahwa rincian dari temuan itu adalah KN Karna menyerahkan 24 kantong berisi bagian tubuh korban, kapal Polair yang mengumpulkan 14 kantong berisi campuran bagian tubuh dan serpihan pesawat, serta kapal Marinir yang mengumpulkan tiga kantong campuran potongan jenazah dan bagian pesawat.

Baca Juga

Selain itu, KRI Kurau juga mengumpulkan tiga kantong campuran bagian tubuh dan serpihan pesawat dan kapal Bakamla yang mengumpulkan satu kantong berisi bagian tubuh serta satu kantor serpihan pesawat.

“Kantong-kantong dari KRI Kurau, Marinir dan Polair masih perlu diinvestigasi karena masih bercampur antara mungkin puing dengan properti dengan bagian tubuh korban,” kata Rasman.

Temuan Tim SAR Gabungan itu akan diserahkan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Tim DVI untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut. “Hasilnya akan kita sampaikan lebih lanjut,” tambahnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement