Sabtu 05 Dec 2020 06:06 WIB

Permukiman Sekitar Flyover Tapal Kuda Dipercantik

Jalan layang ini diyakini akan menjadi jalan layang yang instagramable di Jaksel.

Rep: Febryan A/ Red: Bilal Ramadhan
Suasana flyover tapal kuda di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (14/11). Pengerjaan proyek flyover tapal kuda Lenteng Agung dan Tanjung Barat yang ditargetkan rampung pada Desember 2020 itu kini sudah mencapai 90 persen dan bisa mulai dioperasikan pada Januari 2021. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana flyover tapal kuda di kawasan Lenteng Agung, Jakarta, Sabtu (14/11). Pengerjaan proyek flyover tapal kuda Lenteng Agung dan Tanjung Barat yang ditargetkan rampung pada Desember 2020 itu kini sudah mencapai 90 persen dan bisa mulai dioperasikan pada Januari 2021. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, Pemerintah Kota Jakarta Selatan menata dan mempercantik permukiman warga di sekitar flyover atau Lintas Atas Tapal Kuda di Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Penataan ini dengan melakukan pengecatan tematik menggunakan cat warna-warni.

Pengecatan dilakukan petugas Penyedia Sarana Prasarana Umum (PPSU) Kelurahan Lenteng Agung. Pengerjaan berlangsung selama satu bulan. Penataan ini dilakukan sebelum Lintas Atas Tapal Kuda diresmikan.

"Kegiatan simbolis untuk pengecatan tematik atap atau genteng rumah warga dalam rangka mendukung pembangunan Flyover Tapal Kuda, sisi barat dan sisi timur akan dicat tematik," kata Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Administrasi Jakarta Selatan Mukhlisin, Selasa (1/12).

Mukhlisin menyebutkan, pengecatan dilakukan untuk memperindah permukiman warga sekitar lingkungan Lintas Atas Tapal Kuda, yang pertama dibangun di Indonesia. Kegiatan tersebut juga program dari Provinsi DKI untuk kegiatan penutupan tanah sebidang di rel kereta api.

Hadirnya Lintas Atas Lenteng Agung yang menyerupai tapal kuda tersebut dan penataan kawasan pemukiman warga dengan pengecatan tematik akan memperindah kota Jakarta Selatan. "Terlebih jika dilihat dari atas Lintas Atas Tapal Kuda akan tampak indah," ujar dia.

Lurah Lenteng Agung, Bayu menyebutkan ada ratusan rumah warga yang atapnya akan dicat petugas PPSU. Rumah tersebut berada di titik yang terlihat dari Lintas Atas Tapal Kuda.

Menurut dia, proses pengecatan dilakukan dengan ketelitian. Sebelum dicat, atap rumah dibersihkan terlebih dahulu agar catnya melekat lebih bagus. Selain itu, petugas PPSU juga melakukan pengenalan medan agar kegiatan pengecatan lebih mudah pengerjaannya.

"Ada 168 rumah dari empat RW yang dicat, yakni RW 1, 2, 3 dan 5, timeline-nya kita sebulan, 30 hari kerja tidak ada libur, jadi akhir pekan kita bekerja, dengan mekanisme pembagian tiap hari dua kecamatan. Kalau dari Kecamatan Jagakarsa ada 12 orang dan dari Kelurahan Lenteng Agung 10 orang," ujar Agung.

Jalan Lintas Atas Lenteng Agung dan Tanjung Barat dibangun Pemprov DKI Jakarta pada Desember 2019 memiliki bentuk unik menyerupai tapal kuda. Jalan layang ini diyakini akan menjadi jalan layang yang instagramable di wilayah Jakarta Selatan. Didukung pula dengan pengecatan atap rumah warga secara tematik yang akan menambah daya tarik.

Warga sekitar mendukung kegiatan pengecatan yang diinisiasi Pemerintah Kota Jakarta Selatan tersebut. "Ini suatu keindahan dan menjadi ciri khas Lenteng Agung yang dapat dilihat dari Lintas Atas Tapal Kuda ini, pada prinsipnya kami semua warga mendukung pengecatan ini yang penting semua menarik, bagus dan indah," kata Darius Gozali, salah seorang warga setempat.

Uji Coba

Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, pembangunan Underpass Extension atau Lintas Bawah Lanjutan Senen sudah mencapai 98,8 persen. Kini pihaknya melakukan uji coba tahap dua selama sepekan.

Uji coba dimulai Rabu (2/12) hingga berakhir Rabu (9/12). Kendaraan bisa melintas di jalan terowongan itu selama 24 jam. "Kalau uji coba tahap dua ini, kami buka selama 24 jam. Jadi selama sehari penuh, kendaraan dapat melintasi Lintas Bawah Lanjutan Senen," kata Hari kepada Republika, Kamis (3/11).

Hari mengatakan, selama uji coba ini pihaknya bersama Dinas Perhubungan, dan Kepolisian bakal memantau kondisi lalu lintas. Selanjutnya akan dilakukan evaluasi untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada.

"Baik itu (penyempurnaan) dari operasional halte transjakarta ataupun JPO-nya, maupun untuk lalu lintas kendaraan yang lewat lintas bawah," ujar Hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement