Jumat 04 Dec 2020 15:23 WIB

Pengerjaan Flyover Cakung Serupa Lengkung LRT Kuningan

Flyover Cakung ditargetkan selesai pengerjaannya di bulan ini.

Rep: Febryan A/ Red: Indira Rezkisari
Pembangunan Flyover Cakung, Jakarta Timur.
Foto: Meiliza Laveda
Pembangunan Flyover Cakung, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, pengerjaan Flyover Cakung di Jakarta Timur sudah mencapai 93,5 persen. Saat ini sedang berlangsung proses pengerjaan balok flyover (girder).

Hari mengatakan, girder yang sedang dikerjakan tepat di atas rel kereta api. Pengerjaannya dilakukan dengan metode cor di tempat (traveller cast in situ).

Baca Juga

"Metode yang digunakan sama dengan metode yang digunakan pada pengerjaan jalur LRT yang melintasi tol dalam kota di simpang Mampang-Kuningan," kata Hari kepada Republika, Jumat (4/12).

Jalur LRT di simpang Kuningan berbentuk jembatan melengkung sepanjang 148 meter. Jembatan yang diklaim pemerintah sebagai yang terpanjang di dunia itu tepat berada di atas jalan tol dalam kota Jakarta. Pengerjaan girdernya dilakukan dengan metode cor di tempat alias tidak memakai balok beton yang sudah jadi dari pabrik.

Hari melanjutkan, saat ini pihaknya juga tengah memperbaiki kondisi lingkungan di sekitar lokasi pengerjaan Flyover Cakung. "Di antaranya adalah penataan area di bawah flyover dan pengerjaan oprit flyover yang ke arah utara," kata dia.

Pengerjaan Flyover Cakung ditargetkan rampung Desember 2020. Masyarakat diharapkan mulai bisa menggunakan jalan lintas atas itu pada Januari 2021. Target peresmiannya sama dengan Flyover Lenteng Agung dan Flyover Tanjung Barat di Jakarta Selatan.

Pembangunan Flyover Cakung menelan biaya Rp 261 miliar. Flyover ini panjangnya 760 meter dan lebar 18 meter.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement