Jumat 04 Dec 2020 13:59 WIB

Penghuni Lapas Paledang Laksanakan Kegiatan Kerohanian

10 warga binaan Lapas Paledang rutin membaca Alquran, hingga bisa hapal empat juz.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Kegiatan kerohanian agama Islam di Lembaga permasyarakatan (Lapas) Paledang Kelas IIA Bogor dalam proses pembinaan terhadap warga binaan.
Foto: Dok Lapas Paledang
Kegiatan kerohanian agama Islam di Lembaga permasyarakatan (Lapas) Paledang Kelas IIA Bogor dalam proses pembinaan terhadap warga binaan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Lembaga permasyarakatan (Lapas) Paledang Klas IIA Bogor secara rutin melakukan pembinaan mental dan watak kepada warga binaan. Untuk itu, Lapas Paledang memberikan hak kepada warga binaan gunaberibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya.

Kepala Lapas Paledang Kelas IIA Bogor, Teguh Wibowo, mengatakan proses pembinaan dengan memperhatikan pemenuhan hak warga binaan, sesuai dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan Pasal 14 ayat (1).

"Pembinaan ini diarahkan pada pembinaan mental dan watak agar dapat menjadi manusia seutuhnya, bertaqwa, dan bertanggung jawab kepada diri sendiri, keluarga, dan masyarakat,” ujar Teguh saat ditemui di Lapas Paledang, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/12).

Teguh menjelaskan, setidaknya sebanyak 758 warga binaan yang beragama Islam menjalankan beberapa kegiatan rohani. Dalam pelaksanaannya, Lapas Paledang bekerja sama dengan beberapa lembaga dakwah dan organisasi masyarakat Islam untuk memberi bimbingan dan arahan kepada penghuni lapas.

“Kegiatannya selain sholat berjamaah dan memperingati hari-hari besar Islam, mereka juga melakukan kegiatan pengajian, kajian agama Islam, pelatihan dakwah, juga mengikuti kegiatan pemberantasan buta huruf dan Alquran,” jelas Teguh.

Selain itu, Teguh melanjutkan, Lapas Paledang juga melaksanakan kegistan bimbingan rohani Kristen untuk warga binaan yang beragama Kristen. Beberapa kegiatan di antaranya yakni, kebaktian hari Sabtu, persekutuan Alkitab, persekutuan doa, dan perayaan hari besar Kristen.

“Di sini kami bekerja sama dengan beberapa yayasan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) buat memberi ibadah dan lahanan kepada warga binaan yang beragama Kristen,” ujar Teguh.

Dengan adanya pembinaan kerohanian, Teguh berharap warga binaan dapat segera sadar dan kembali ke masyarakat. “Intinya agar mereka menyadari kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat diterima kembali oleh lingkungan masyarakat,” tutupnya.

Petugas Lapas Paledang Bagian Kerohanian, Oman mengatakan, dari ratusan warga binaan yang beragama Islam, 10 orang di antaranya sedang dalam proses menghapal Alquran. “Alhamdulillah dari kegiatan kerohanian yang diadakan, ada 10 orang yang kini sedang menghapal Alquran,” ujarnya.

Oman menjelaskan, sepuluh orang tersebut hingga saat ini sudah menghapal sebanyak empat juz Alquran, mulai juz satu hingga empat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement