Kamis 01 Oct 2020 02:38 WIB

PT MRT Bangun Tembok Antisipasi Banjir Jakarta

Upaya antisipasi diharapkan menghindari area MRT terpapar banjir.

Warga menggunakan payung saat hujan mengguyur Stasiun MRT.  PT MRT Jakarta tengah menyiapkan langkah-langkah pencegahan banjir.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Warga menggunakan payung saat hujan mengguyur Stasiun MRT. PT MRT Jakarta tengah menyiapkan langkah-langkah pencegahan banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT MRT Jakarta tengah menyiapkan langkah-langkah pencegahan banjir. Upaya tersebut dilakukan seiring dengan datangnya musim hujan mulai dari memperbesar saluran air hingga mendirikan tembok pembatas antara jalan dengan stasiun

"Jadi misalnya di Stasiun Senayan, ada satu mainhole di daerah Ratu Plaza yang harus kita tutup di akhir tahun lalu karena mengalirkan air ke trotoar dan berpotensi mengancam stasiun kita. Kemudian kita juga memperbesar tali (saluran) airnya. Kita membuat saluran penahan di Pintu Masuk Gedung Kemendikbud. Jadi seluruh potensi keterpaparan Stasiun MRT dari banjir sudah kita antisipasi," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar dalam diskusi virtual, Rabu (30/9).

Baca Juga

Tidak hanya Stasiun Senayan, kawasan stasiun lainnya yang pada musim penghujan awal tahun 2020 terancam banjir pun turut dimodifikasi. Sehingga memasuki musim penghujan kembali dipastikan sudah terakomodir kebutuhannya.

Misalnya di Stasiun Istora Mandiri yang mengalami modifikasi pada bagian pembatas berupa dinding tambahan di antara Jalan Raya Jenderal Sudirman dan trotoar yang dekat dengan pintu masuk stasiun. "Kalau Anda lihat posisi Jalan Sudirman lebih tinggi dari stasiun, lalu komposisinya stasiun cukup rendah dan ada posisi elevasi jalan maka air dari jalan itu melimpas ke Stasiun MRT khususnya yang posisinya ada di dekat Gedung Polda dan dekat Bursa Efek. Maka dari itu kita menambah dinding penahan air limpasan," ujar William.

Selain itu, penambahan sodetan penahan air untuk pintu stasiun Istora Senayan yang berada di dekat Gedung Polda Metro Jaya. "Sodetannya kita buat sehingga air yang mengalir di trotoar bisa kita alihkan ke daerah yang lebih rendah di sekitar Stasiun Istora," ujar William.

Ada dua stasiun lainnya yang mengalami modifikasi untuk mengantisipasi banjir yaitu Stasiun Setiabudi Astra yang sistem drainasenya dirombak pada Maret 2020 dan Stasiun Dukuh Atas BNI yang ditambahkan fasilitas tanggul untuk menahan air dari Jalan Jenderal Sudirman tidak masuk ke area stasiun.

Selain langkah-langkah itu, MRT Jakarta juga telah melengkapi 'shieldprotection' atau tameng pelindung di seluruh titik pintu masuk 13 stasiun miliknya di sepanjang rute Bundaran HI hingga Lebak Bulus. "Jadi kalau terjadi genangan air yang tinggi, kita lakukan proteksi dengan besi yang ditumpuk ke atas sehingga ketinggian air bisa dihambat. Itu sudah kita laksanakan tadinya hanya di Bundaran HI dan Dukuh Atas sekarang sudah ditambah pada semua stasiun bawah tanah," ujar William.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement