Jumat 18 Sep 2020 21:49 WIB

PSBB DKI, Jam Operasional KRL Berubah Mulai Sabtu

Kapasitas pengguna KRL Jabodetabek tetap dibatasi hingga 74 orang per kereta.

Sejumlah penumpang saat menaiki KRL di Stasiun Citayam, Depok, Jawa Barat, Senin (14/9). PT Kereta Commuter Indonesia mencatat jumlah penumpang KRL hingga pukul 08.00 WIB pada Senin (14/9) mencapai 92.546 penumpang. Jumlah tersebut mengalami penurunan hingga 19 persen dibandingkan Senin pekan lalu yang mencapai 114.075 penumpang akibat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah penumpang saat menaiki KRL di Stasiun Citayam, Depok, Jawa Barat, Senin (14/9). PT Kereta Commuter Indonesia mencatat jumlah penumpang KRL hingga pukul 08.00 WIB pada Senin (14/9) mencapai 92.546 penumpang. Jumlah tersebut mengalami penurunan hingga 19 persen dibandingkan Senin pekan lalu yang mencapai 114.075 penumpang akibat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jam operasional kereta rel listrik (KRL) berubah mulai Sabtu (19/9). Perubahan sehubungan dengan pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah DKI Jakarta.

Mulai Sabtu (19/9) KRL akan beroperasi mulai pukul 04.00 hingga pukul 20.00 WIB, dengan kereta-kereta pemberangkatan pertama memasuki wilayah DKI Jakarta sekitar pukul 05:00 WIB dan kereta-kereta terakhir meninggalkan wilayah DKI Jakarta sekitar pukul 19:00 WIB. Kapasitas pengguna tetap dibatasi hingga 74 orang per kereta.

“Penyesuaian ini juga sejalan dengan aturan jam operasional moda transportasi publik lainnya di wilayah Jakarta yang beroperasi dalam rentang waktu yang sama,” kata Vice President Corpotate Communications PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba dalam katerangannya di Jakarta, Jumat.

Namun demikian, lanjut dia, mengingat pola operasional KRL Jabodetabek yang menjangkau tiga provinsi, melayani 80 stasiun, dan melalui 418,5 kilometer jalur rel, maka akan ada sejumlah kereta yang berjalan di luar jam operasional tersebut.

“Perjalanan ini sangat penting untuk layanan bagi pengguna KRL karena berkaitan dengan pengaturan untuk stabling / parkir di lokasi pemberangkatan esok paginya, maupun kebutuhan perawatan, dan pencucian kereta,” katanya.

PT KCI tetap mengimbau para pengguna yang akan naik KRL khususnya pada malam hari dari stasiun-stasiun di wilayah DKI Jakarta untuk sudah berada di stasiun pada pukul 19:00 WIB agar dapat naik KRL dengan jadwal pemberangkatan terakhir.

“Jadwal KRL terbaru, posisi real time KRL, hingga informasi kondisi kepadatan di stasiun dapat dilihat melalui aplikasi KRL Access versi terbaru. Aplikasi tersebut dapat diunduh di Play Store untuk pengguna android dan App Store bagi pengguna,” kata Anne.

Dengan pola operasi ini, maka mulai Sabtu 19 September 2020, KCI menjalankan 933 perjalanan KRL per hari dari sebelumnya 975 perjalanan KRL pada masa PSBB transisi. Mulai Sabtu (19/9) perjalanan feeder Jakarta Kota – Kampung Banda pp juga akan dialihkan ke perjalanan Jakarta Kota – Tanjung Priok PP.

Jumlah perjalanan KRL untuk setiap lintasnya adalah sebagai berikut: Lintas Bogor/Depok – Jakarta Kota pp, sebanyak 207 perjalanan per hari; Lintas Bogor/Depok/Nambo – Angke/Jatinegara pp, 181 perjalanan per hari; Lintas Cikarang/Bekasi – Jakarta Kota pp, 167 perjalanan per hari; Lintas Rangkasbitung – Tanah Abang pp. 196 perjalanan per hari; Lintas Tangerang – Duri pp, 98 perjalanan per hari; Lintas Jakarta Kota – Tanjung Priok pp, 84 perjalanan per hari.

Selanjutnya sebagai upaya lanjutan menekan penyebaran Covid-19 di KRL, mulai Senin (21/9) KCI mewajibkan seluruh penggunanya untuk memakai masker yang terbukti efektif dalam mencegah droplet atau cairan yang keluar dari mulut dan hidung.

Hal ini sesuai dengan berbagai penelitian yang telah dilakukan mengenai jenis masker yang efektif yaitu setidaknya jenis masker kain yang terdiri dari tiga lapisan atau masker kesehatan untuk pemakaian sehari-hari.

“Para pengguna juga kami ajak untuk memperhatikan penggunaan masker yang benar, yaitu selalu menutupi hidung dan mulut hingga ke dagu,” ujar Anne.

KCI kembali mengimbau masyarakat untuk tetap beraktivitas dari rumah. Sesuai prinsip PSBB, warga dianjurkan keluar dari rumah seperlunya. Transportasi publik tetap beroperasi dengan pembatasan pada masa PSBB ini untuk melayani mereka yang benar-benar memiliki kebutuhan mendesak.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement