Rabu 12 Aug 2020 20:35 WIB

Pakar Penyakit Menular AS Ragu Klaim Rusia Soal Vaksin Covid

Fauci mengaku tidak melihat bukti nyata soal vaksin Rusia.

Rep: Puti Almas/ Red: Teguh Firmansyah
Pakar kesehatan menular Anthony Fauci.
Foto: EPA
Pakar kesehatan menular Anthony Fauci.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pakar penyakit menular Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci ragu atas pengumuman Rusia mengenai vaksin untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru (COVID-19) sudah siap digunakan. Ia mengatakan bahwa ada dua hal berbeda tentang memiliki vaksin dan membuktikan produk aman digunakan.

Komentar itu muncul hanya beberapa jam setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa negaranya menjadi yang pertama di dunia yang mendapatkan persetujuan regulasi untuk vaksin Covid-19. Ia menuturkan vaksin yang dimiliki negaranya telah melalui pengujian klinis dan terbukti menawarkan kekebalan terhadap penyakit yang sejauh ini telah menginfeksi lebih dari 20 juta orang di seluruh dunia.

Baca Juga

Meski demikian, uji coba fase ketiga untuk vaksin Covid-19 di Rusia dilaporkan belum selesai, sehingga memicu keraguan dari para ahli kesehatan Internasional mengenai kesiapan dan keamanan produk.

Fauci juga mengungkapkan hal itu, dengan mengatakan tidak melihat bukti yang mendukung pernyataan Putin.  “Saya berharap Rusia benar-benar telah membuktikan secara definitif bahwa vaksin itu aman dan efektif. Saya sangat meragukan bahwa mereka telah melakukan itu," ujar Fauci dalam sebuah diskusi panel bersama National Geographic, dilansir The Hill, Rabu (12/8).

Lebih dari 100 vaksin Covid-19 sedang dikembangkan di seluruh dunia, sebagai bagian dari upaya mengatasi pandemi yang terjadi saat ini. Salah satunya adalah perusahaan farmasi AS, Moderna yang bekerja sama dengan National Institutes of Health saat ini tengah meluncurkan uji coba fase ketiha untuk vaksin pada Juli, menjadikannya sebagai kandidat pertama dari Negeri Paman Sam yang mencapai tahap itu.

Fauci mengatakan sangat optimistis bahwa vaksin Covid-19 akan siap pada akhir tahun dengan mengacu data yang terlihat. Meski demikian, ia memperingatkan bahwa tidak pernah ada jaminan bahwa setiap orang akan mendapatkan vaksin yang aman dan efektif.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada Selasa (11/8) sedang memantau kemajuan Rusia dalam mengembangkan vaksin Covid-19. Badan tersebut mengungkapkan kemajuan dalam memerangi virus seharusnya tidak membahayakan keselamatan.

Mantan Komisaris Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) Scott Gottlieb juga mendukung skeptisisme Fauci, dengan mengatakan bahwa Rusia telah berada di balik kampanye disinformasi terkait pandemi Covid-19. Melalui unggahan di jejaring sosial Twitter, ia mengatakan bahwa menyetujui vaksin yang setara dengan data fase pertama mungkin merupakan upaya lain untuk memicu keraguan atau mendorong untuk memaksa tindakan awal pada vaksin yang dibuat Amerika.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement