Senin 10 Aug 2020 05:45 WIB

Mengunjungi Pasar Gembrong Baru yang Jadi Galeri Perupa

Dulu Pasar Gembrong Baru diisi kios-kios mainan anak dan boneka.

Koordinator Galeri Perupa Pasar Gembrong, Karya Indah atau yang kerap dipanggil Arya.
Foto: Meiliza Laveda
Koordinator Galeri Perupa Pasar Gembrong, Karya Indah atau yang kerap dipanggil Arya.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Meiliza Laveda

Pasar Gembrong Baru yang terletak di Jalan Jenderal Basuki Rachmat, Jakarta Timur kini berubah tampilan menjadi Galeri Perupa. Di depan pasar tersebut dipenuhi karangan bunga ucapan selamat. Pengunjung disambut dengan hiasan karya seni di depan pintu masuk.

Dulu Pasar Gembrong Baru diisi kios-kios mainan anak dan boneka. Namun, seiring berjalannya waktu, kios tersebut kian sepi dan diganti dengan para perupa.

Koordinator Galeri Perupa Pasar Gembrong, Karya Indah atau yang kerap dipanggil Arya, mengatakan, perubah penampilan Pasar Gembrong Baru berawal dari tiga bulan yang lalu. "Tepatnya dua pekan sebelum Covid-19 kebetulan saya diminta sama pemilih pelaksana pasar ini," kata Arya saat ditemui Republika, Jumat (7/8).

 

Awalnya Pasar Gembrong Baru diisi dengan kios mainan dan boneka. Berjalan empat tahun, suasana pasar juga sepi. Beberapa pedagang kaki lima yang sempat masuk mengisi kios dan keluar hingga akhirnya pasar tersebut menjadi senyap.

Arya pun diminta untuk menghidupkan pasar tersebut. Dia bersyukur lantaran proses penghidupan kembali berjalan cepat. Kebetulan, dia juga mempunyai komunitas seniman, yakni Persona (Perkumpulan Seniman Indonesia) dengan level nasional. Seperti saat ajang kompetisi Piala Citra yang dikendalikan oleh event organizer yang juga menaungi beberapa komunitas.

"Prosesnya kebetulan cepet ya. Kebetulan juga saya punya komunitas, kita bermain di tingkat nasional seperti event Piala Citra," ujar Arya.

Proses perubahan pasar ini, kata dia, mendapat persetujuan 90 persen dari pemilik kios mainan dan boneka. Mereka setuju dengan pergantian kios menjadi lokasi penjualan seni rupa. Namun, pihaknya tidak memaksa pemilik toko mainan boneka yang tidak mengizinkan lapaknya diganti.

Selain Pesona, di pasar ini juga terdapat komunitas lain, yaitu Pruja (Perupa Jakarta Raya). Jumlah perupa yang ada sekitar 80 orang. Mereka mengisi kios yang berukuran 2x2 meter persegi. Namun, setiap kios tidak hanya diisi seorang perupa, ada beberapa yang dua atau bahkan tiga perupa.

Selain menjual mahakarya, perupa juga ada yang memamerkan karyanya. Arya menjelaskan, bagi calon perupa yang mengisi kios tersebut harus diseleksi terlebih dahulu. Seperti diketahui latar belakang calon perupanya dan bagaimana karyanya.

Adapun profil seorang calon perupa, tidak ada batasan aliran. "Semua seniman yang akan masuk ke sini bebas," kata Arya.

Selain perupa ada juga komunitas barang-barang antik termasuk buku-buku lawas. Arya menekankan konsep yang dibuat ini seperti Pasar Seni Ancol. Untuk ke depannya, menurut Arya, akan digelar lebih banyak acara usai pandemi Covid-19. Tim dan manajemen nantinya menjadwalkan pemutaran film, lomba tari, lomba mewarnai, lomba vokal, dan stand up comedy.

Setiap Jumat, Sabtu, dan Ahad pun akan ada pergelaran musik sekaligus menemani pengunjung yang bersantai sekaligus menikmati kopi saat akhir pekan.

 

Arya berharap, ke depannya, tempat ini bisa menjadi destinasi utama baik di DKI Jakarta, khususnya Jakarta Timur. Paling tidak kata dia guru-guru sekolah bisa menjadi sasaraannya, agar tempat ini bisa menjadi tujuan untuk murid yang ingin mengenal tentang seni.

"Dengan paling tidak guru-guru sekolah menjadi sasarannya untuk mengajak murid mengenal lebih dalam dunia seni," jelas Arya.

Salah satu pengunjung, Febry menjelaskan, adanya Galeri Perupa di Jakarta Timur menambah destinasi wisata. Terutama dalam bidang kesenian. Sebagai penikmat seni, Febry sangat senang destinasi wisata dalam bidang kesenian di DKI Jakarta bertambah.

"Senang banget destinasi wisata seni di DKI Jakarta bertambah. Selain itu, di sini juga bisa santai sambil ngopi juga," tutur Febry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement