Ahad 02 Aug 2020 16:03 WIB

Sopir: Saya Pilih Damai Saja, Takut Diapa-apain di Jalan

Matsani berharap tidak ada lagi arogansi dari petugas dishub terhadap sopir angkot.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Bilal Ramadhan
Angkutan umum M02 jurusan Kampung Melayu-Pulogadung yang kaca jendelanya dipecahkan oknum petugas Dinas Perhubungan, Ahad (2/8).
Foto: Meiliza Laveda
Angkutan umum M02 jurusan Kampung Melayu-Pulogadung yang kaca jendelanya dipecahkan oknum petugas Dinas Perhubungan, Ahad (2/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kejadian petugas Dinas Perhubungan (Dishub) memecahkan kaca mikrolet M 02 jurusan Pulogadung-Rawamangun berujung damai. Aksi tersebut sudah ditindaklanjuti di Polsek Pulogadung pada Ahad (2/8).

Petugas dishub, Irwansyah mengatakan aksi pemecahan kaca lantaran merasa kesal akibat disenggol oleh mikrolet M02 jurusan Kampung Melayu-Pulogadung. Berdasarkan keterangan Irwansyah, ia melanjutkan perjalanan setelah lampu merah sudah berganti menjadi hijau.

"Jadi pas di perempatan lampu merah saat sudah berubah hijau, saya jalan terus ada mikrolet di depan sehingga tersenggol," kata Irwansyah kepada Republika, Ahad (2/8).

(Baca juga: Oknum Petugas Dishub Pecahkan Kaca Jendela Mikrolet)

Sementara menurut keterangan sopir mikrolet, Matsani, justru petugas dishub yang melanggar lampu merah. Matsani selaku sopir mikrolet sudah berhenti di bibir jalan dan ingin menyelesaikan secara baik-baik.

Namun, kata dia, petugas dishub sudah merasa kesal dan tidak memberikan kesempatan untuk berbicara baik-baik. Sehingga petugas dishub langsung memecahkan kaca mikroletnya.

"Saya sudah minggir ke pinggir jalan. Mau selesaikan baik-baik. Setelah itu, datang teman-temannya ramai. Ada yang naik mobil saya juga. Namanya saya orang tua terus dia petugas ya saya takut. Mereka pecahin kaca mikrolet saya," ujar dia.

Penyelesaian aksi tersebut akhirnya ditindaklanjuti di Polsek Pulogadung untuk dimintai keterangan. Setelah dimintai keterangan, kedua belah pihak memilih jalan damai. "Saya milih damai lah, dia petugas saya takut di apa-apain nanti di jalan kan," kata dia.

Sementara untuk kerugian materil yang dialami Matsani, kerusakan diganti sendiri-sendiri. Untuk ke depannya, Matsani berharap agar tidak ada lagi aksi serupa. Selain itu, ia juga berharap agar tidak ada lagi arogansi dari petugas dishub terhadap pengemudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement