Kamis 09 Jul 2020 17:33 WIB

Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 Bekasi 77 Persen

Bekasi telah menyiapkan dua tempat isolasi terpusat dengan 150 tempat tidur.

Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 Bekasi 77 Persen. Mobil Water Canon menyemprotkan cairan disinfektan usai pelaksanaan HBKB (Hari Bebas Kendaraan Bermotor) di Bekasi, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Fakhri Hermansyah
Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 Bekasi 77 Persen. Mobil Water Canon menyemprotkan cairan disinfektan usai pelaksanaan HBKB (Hari Bebas Kendaraan Bermotor) di Bekasi, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Tingkat kesembuhan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mencapai 77 persen berkat penanganan optimal pemerintah daerah setempat.

"Alhamdulillah semakin baik, tapi kami tidak puas begitu saja dengan statistik ini. Penanganan Covid-19 akan terus ditingkatkan melalui sejumlah upaya," kata Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah, Kamis (9/7).

Baca Juga

Alamsyah menjelaskan dari total 298 orang yang terkonfirmasi positif selama masa pandemi, 229 di antaranya telah dinyatakan sembuh sedangkan 20 orang meninggal dunia akibat Covid-19.

"Jadi persentasi sembuhnya 77 persen dan pasien meninggal tujuh persen, sisanya sedang menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan melakukan isolasi mandiri," katanya.

Ia terus mengintensifkan pelacakan, melakukan penelusuran, penapisan, hingga kuratif tingkat awal untuk mencegah penyebaran Covid-19. "Di lingkungan permukiman hampir clear hanya saja kemarin sempat meledak di kluster kawasan industri, namun kami segera tangani agar tidak meluas. Kita tes usap ke karyawan, keluarga karyawan, hingga orang yang teridentifikasi telah melakukan kontak fisik. Hari ini kita juga sedang lakukan tes usap ke petugas kepolisian," ucapnya.

Pemerintah Kabupaten Bekasi juga telah menyiapkan dua tempat isolasi terpusat dengan kapasitas lebih dari 150 tempat tidur. Kemudian rumah sakit rujukan dengan ruang isolasi yang memadai untuk penanganan pasien.

Pemerintah daerah juga memiliki laboratorium kesehatan daerah dengan kapasitas 100 spesimen per hari. Laboratorium ini mampu mengeluarkan hasil tes dalam waktu satu hingga dua hari saja.

"Fasilitas ini tentunya memudahkan diagnosis dan follow up kesembuhan sehingga penanganan Covid-19 lebih maksimal," ungkapnya.

Alamsyah mengingatkan masa transisi menuju adaptasi kebiasaan baru ini bukan berarti masyarakat bisa leluasa melakukan aktivitas tanpa mematuhi protokol kesehatan seperti memakai masker, menggunakan sanitasi dan sabun pencuci tangan, serta menjaga jarak.

"Jangan anggap remeh karena pandemi ini belum berakhir. Ikuti anjuran pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas," kata dia.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement