Rabu 01 Apr 2020 13:33 WIB

KAI: Penumpang Terus Turun Hingga 63 Persen

Penurunan ini membuat KAI terus mengurangi perjalanan KA setiap harinya.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Andi Nur Aminah
Penumpang duduk dengan menjaga jarak atau Physical Distancing di dalam gerbong kereta Jayabaya jurusan Malang-Pasar Senen di Stasiun Kotabaru, Malang, Jawa Timur, Selasa (31/3/2020). Selain pemberlakuan physical distancing, PT KAI Daops 8 juga mengurangi jadwal keberangkatan tiga kereta api yakni Mutiara, Songgoriti dan Malabar guna membatasi jumlah penumpang sehingga diharapkan mampu mengurangi resiko penyebaran virus Corona (COVID-19)
Foto: ANTARA FOTO
Penumpang duduk dengan menjaga jarak atau Physical Distancing di dalam gerbong kereta Jayabaya jurusan Malang-Pasar Senen di Stasiun Kotabaru, Malang, Jawa Timur, Selasa (31/3/2020). Selain pemberlakuan physical distancing, PT KAI Daops 8 juga mengurangi jadwal keberangkatan tiga kereta api yakni Mutiara, Songgoriti dan Malabar guna membatasi jumlah penumpang sehingga diharapkan mampu mengurangi resiko penyebaran virus Corona (COVID-19)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) terus mencatat penurunan jumlah penumpang sebagai dampak dari pandemi virus corona atau Covid-19. VP Public Relations KAI Yuskal Setiawan mengatakan jumlah penumpang saat ini mengalami penurunan hingga 63 persen.

 

Baca Juga

“Penurunan ini membuat KAI terus mengurangi perjalanan KA setiap harinya hingga mencapai 243 jadwal kereta api (KA) yang dibatalkan,” kata Yuskal, Rabu (1/4).

 

 

Dengan adanya pembatalan perjalanan, Yuskal memastikan KAI hanya mengoperasikan 46 persen kereta api. Dia mengatakan, jika dalam kondisi normal, KAI mengoperasikan 532 KA reguler setiap harinya.

 

Yuskal menjelaskan jumlah penumpang KA jarak jauh dan KA lokal pada pekan pertama Maret 2020 mencapai sekitar 1,5 juta penumpang namun angka tersebut terus menurun karena pembatalan perjalanan. “Pada pekan keempat Maret 2020 jumlahnya turun menjadi 566.613 penumpang atau hanya 37 persennya saja,” jelas Yuskal.

 

Dia menilai, penurunan tersebut terjadi sejak pengumuman kasus pertama Covid-19 di Indonesia pada 2 Maret 2020. Selanjutnya, Yuskal mengatakan penurunan jumlah penumpang semakin terlihat sejak pemerintah menganjurkan bekerja dari rumah, belajar dari rumah, dan beribadah dari rumah pada 15 Maret 2020.

 

“Kami melihat, masyarakat mulai mengikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi mobilitasnya sehingga berdampak pada penurunan jumlah penumpang. Hal tersebut kami tindaklanjuti dengan mengurangi jumlah perjalanan KA yang dioperasikan,” ungkap Yuskal.

 

KAI mencatat, hingga 1 April 2020 terdapat 243 KA yang dibatalkan perjalanannya akibat pengurangan jumlah mobilitas masyarakat. Pembatalan tersebut dengan rincian 131 KA jarak jauh dan 112 KA lokal.

 

Dengan begitu, Yuskal menyebutkan jumlah perjalanan KA mulai 1 April 2020, KAI hanya menjalankan total 289 KA. Dari total tersebut, terdapat sebanyak 123 KA jarak jauh dan 166 KA lokal per harinya.

 

Saat ini, KAI melayani masih melayani pembatakan tiket dengan pengembalian dana 100 persen. Bagi penumpang yang perjalananya dibatalkan akan dihubungi melalui Contact Center 121. Selain itu, penumpang juga bisa membatalkan tiketnya sendiri melalui aplikasi KAI Access dan loket Stasiun. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement