Rabu 08 Jun 2022 16:34 WIB

Warga Diminta Waspadai Luapan Material Erupsi Gunung Ile Lewotolok

Beberapa desa rawan terkena luapan material erupsi Gunung Ile Lewotolok.

Gunung api Ili Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata,  NTT, Rabu (2/12/2020). Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok mengingatkan warga agar mewaspadai mewaspadai luapan material erupsi dari kawasan puncak gunung api tersebut, Rabu (8/6/2022).
Foto: ANTARA/Kornelis Kaha
Gunung api Ili Lewotolok di Kecamatan Ile Ape, Kabupaten Lembata, NTT, Rabu (2/12/2020). Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok mengingatkan warga agar mewaspadai mewaspadai luapan material erupsi dari kawasan puncak gunung api tersebut, Rabu (8/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur mengingatkan warga setempat agar mewaspadai luapan material erupsi dari kawasan puncak gunung api tersebut agar tidak terjadi korban. Saat ini, kawah di puncak gunung itu memang masih cukup luas sehingga materialnya masih tertampung.

"Namun, jika sudah penuh dan sama tinggi dengan puncak bibir gunung maka materialnya akan meluap," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api Ile Lewotolok, Stanis Arakian, saat dihubungi dari Kupang, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga

Stanis menyebut, material erupsi di kawah Gunung Ile Lewotolok di Pulau Lembata itu semakin bertambah dengan kondisi yang mengkhawatirkan. Hingga saat ini, jarak timbunan material dari bibir gunung sudah tinggal sekitar tiga hingga lima meter.

Material bisa meluap jika ada celah di kawasan puncak Gunung Ile Lewotolok. Stanis menyebutkan beberapa desa yang rawan terkena luapan material jika terjadi peningkatan intensitas erupsi gunung tersebut adalah Desa Lewotolok, Bungamuda, Waowala, dan Riangbao.

Oleh karena itu, masyarakat di sejumlah desa itu perlu meningkatkan kewaspadaan. Pemerintah daerah juga diimbau menyosialisasikan kondisi tersebut, agar masyarakat mengetahui dan menyadari pentingnya evakuasi jika terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Jika kestabilan di puncak gunung itu terganggu, dikhawatirkan akan terjadi longsor dari puncak gunung dan sejumlah desa itu dikhawatirkan akan menjadi sasaran longsor," kata dia.

Stanis mengatakan, potensi awan panas juga bisa terjadi akibat luapan material dari puncak gunung itu. Saat ini, aktivitas kegempaan di puncak gunung tersebut, dalam sehari lebih dari 100 kali.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement