Ahad 05 Sep 2021 14:46 WIB

Tarif PCR Turun, Penumpang di Bandara Ngurah Rai Meningkat

Penururan tarif bukan hanya untuk tes PCR tapi juga tes antigen.

Calon penumpang pesawat udara menunggu jadwal keberangkatan di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Calon penumpang pesawat udara menunggu jadwal keberangkatan di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Arus penumpang pesawat udara di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, tercatat mengalami peningkatan. Kenaikan jumlah penumpang setelah adanya penurunan tarif tes Covid-19 berbasis antigen maupun Polymerase Chain Reaction (PCR) yang menjadi salah satu persyaratan perjalanan.

"Kemungkinan karena penurunan harga PCR dan antigen. Memang sejak pelaku perjalanan bisa menggunakan hasil antigen walaupun masih Jawa-Bali, itu sudah ada peningkatan. Kemudian ada penurunan harga PCR, itu juga mulai meningkat lagi dan per hari Jumat lalu kami sudah melakukan penyesuaian harga untuk tes antigen menjadi Rp99 ribu, terjadi peningkatan penumpang lagi," ujar Stakeholder Relation Manager PT Angkasa Pura I (Persero) Kantor Cabang Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai Taufan Yudhistira di Badung, Bali, Ahad (5/9).

Baca Juga

Taufan mengatakan, peningkatan tersebut tercatat seperti pada statistik penumpang yang datang dan meninggalkan bandara itu pada Jumat (3/9) lalu yang mencapai 6 ribu orang penumpang. "Sebelumnya Bandara Ngurah Bali setiap harinya melayani rata-rata sekitar 2.500-2.600 orang penumpang pesawat udara," katanya.

Taufan Yudhistira menjelaskan pihaknya berharap tren peningkatan jumlah penumpang di Bandara Ngurah Rai tersebut dapat terus berlanjut yang juga dibarengi dengan menurunnya kasus pandemi Covid-19. "Dengan catatan bahwa seluruh penumpang dan pengguna jasa bandara tetap wajib disiplin kepada penerapan protokol kesehatan," ungkapnya.

Bandara Ngurah Rai sebelumnya juga telah menjadi pilot project implementasi aplikasi PeduliLindungi. Di mana, seluruh dokumen persyaratan penerbangan terintegrasi secara digital sehingga penumpang tidak perlu membawa dokumen fisik guna mengurangi kontak langsung antarpetugas serta mempercepat proses pemeriksaan.

"Dalam aplikasi PeduliLindungi terdapat dokumen Vaksinasi dan Tes Covid-19 serta pengisian electronic Health Alert Card (eHAC), para calon penumpang sebelum berangkat bisa mengunduh aplikasi PeduliLindungi ini melalui App Store atau Play Store guna kelancaran perjalanan, kami telah menyiapkan jalur khusus pengguna aplikasi ini," kata Taufan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement