Sabtu 10 Oct 2020 01:01 WIB

Pemkot Mataram Sulap Saluran Jadi Tempat Wisata Ikan Koi

Saluran yang kumuh sekarang bisa menjadi bersih dan jernih

Penjualan ikan koi (ilustrasi)
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Penjualan ikan koi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menyulap sebuah saluran di Kelurahan Dasan Cermen menjadi tempat wisata ikan koi, guna meningkatkan ekonomi sekaligus menjadi wahana wisata warga sekitar.

Pencanangan program pengembangan wisata ikan koi yang memanfaatkan saluran itu dilakukan langsung oleh Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh dengan melepas secara simbolis ribuan bibit ikan koi pada salah satu saluran di Kelurahan Dasan Cermen, di Mataram, Jumat (9/10).

Baca Juga

Wali kota mengatakan, pelaksanaan program pengembangan wisata ikan koi dengan memanfaatkan saluran itu bekerjasama dengan komunitas ikan koi Kota Mataram bersama warga setempat melalui program KotaKu (kota tanpa kumuh). "Jadi saluran yang kumuh sekarang menjadi bersih dan jernih," katanya.

Dengan demikian, selain melaksanaan program penanganan permukiman kumuh, kegiatan itu juga bisa bernilai ekonomi sekaligus mencipkatan destinasi wisata dan rekreasi baru bagi warga sekitar. "Untuk itu, ke depan program ini akan kita kembangkan ke kelurahan lain yang memiliki saluran irigasi agar saluran bisa tertata rapi," katanya.

Di sisi lain, wali kota menyebutkan, dalam kurun waktu yang singkat Kota Mataram telah berhasil menekan angka kawasan kumuh. Dari sekitar 800 hektare pada tahun 2013, sekarang tersisa sekitar 100 hektar.

"Kegiatan ini, menjadi salah satu wujud kebersamaan dalam meyukseskan program KotaKu. Sebab pengentasan kawasan kumuh tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja, melainkan perlu kerja sama semuanya pihak," katanya.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Mataram Hj Baiq Sujihartini Hj Baiq Sujihartini sebelumnya mengatakan, komunitas koi ini kegiatannya lebih kepada lingkungan hidup, karena memanfaatkan saluran untuk pengembangan ikan koi. Dengan demikian, diharapkan masyarakat tidak lagi membuang sampah atau sejenisnya di saluran. Sebaliknya, saluran tersebut akan menjadi destinasi wisata buatan sehingga kebersihannya bisa terjaga.

Untuk itu, apabila program tersebut berjalan lancar di Kelurahan Dasan Cermen, maka program tersebut akan diadopsi ke kelurahan-kelurahan lainnya.

"Karena itu, tugas kami juga mendata kelurahan yang memiliki potensi saluran yang bisa menjadi destinasi wisata ikan koi, dan dipastikan salurannya memiliki debit air cukup sepanjang tahun," ujarnya.

 

 

nus

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement