Ahad 04 Oct 2020 15:50 WIB

20 Rumah dan Satu Masjid di Lombok Utara Terbakar

Rumah dan Masjid Nurul Jihad yang terbakar merupakan bantuan Yayasan Darul Quran. 

PPPA Daarul Qur’an kembali meresmikan rumah Qur’an untuk masyarakat terdampak gempa di Dasan Lekong, Desa Sigar Penjalin, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 21-22 Januari. Sebanyak 100 rumah yang dibangun dari puing-puing reruntuhan bangunan ricycle house  akhirnya kini berdiri kokoh.
Foto: Foto: Istimewa
PPPA Daarul Qur’an kembali meresmikan rumah Qur’an untuk masyarakat terdampak gempa di Dasan Lekong, Desa Sigar Penjalin, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 21-22 Januari. Sebanyak 100 rumah yang dibangun dari puing-puing reruntuhan bangunan ricycle house akhirnya kini berdiri kokoh.

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Sebanyak 20 unit rumah warga korban gempa bumi dan satu masjidd i RT 02 Dusun Lendang Galuh, Desa Sigar Penjalin, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, rata dengan tanah akibat kebakaran yang terjadi sejak Sabtu (3/10) malam hingga Ahad dini hari pukul 00.30 Wita.

Kepala Desa Sigar Penjalin, Zawil Fadli, yang ditemui di lokasi kejadian membenarkan peristiwa tersebut, dan tidak ada korban jiwa maupun warga yang terluka. Seluruh warga yang menjadi korban sudah berada di pengungsian.

"Kebakaran terjadi pada Sabtu malam, sekitar pukul 21.30 Wita. Api berhasil dipadamkan oleh warga bersama petugas pemadam kebakaran dan personel TNI-Polri, sekitar pukul 00.30 Wita," katanya, Ahad (5/10).

Dia menyebutkan, puluhan rumah dan bangunan masjid Nurul Jihad yang terbakar merupakan bantuan dari Yayasan Darul Quran di bawah pimpinan Ustadz Yusuf Mansur. Bangunan rumah dan masjid yang berdinding anyaman bambu (bedek/bilik bambu) serta beratapkan plat baja ringan tersebut dibangun pada 2019.

Dugaan sementara, kata Zawil, kebakaran terjadi akibat arus pendek listrik di salah satu rumah warga yang pemiliknya sedang tidak berada di tempat,

Api cepat menjalar ke rumah warga lainnya karena angin kencang dari arah selatan ke utara. Upaya pemadaman relatif sulit karena warga kesulitan memperoleh air dan besarnya kobaran api.

"Kerugian ditaksir mencapai miliaran rupiah, karena bangunan masjid yang masih relatif baru nilainya mencapai Rp500 juta. Belum lagi puluhan rumah dan harta benda yang tidak bisa diselamatkan," ujarnya.

Sementara itu, informasi yang diperoleh dari Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran, Kabupaten Lombok Utara, jumlah kendaraan pemadam kebakaran yang dikerahkan untuk memadamkan api sebanyak tujuh unit, terdiri atas tiga unit truck pemadam penyemprot air, dan empat unit kendaraan penyuplai air.

Pemadaman api dilakukan oleh personel pemadam kebarakan sebanyak 15 orang, dibantu msayarakat dan personel PMI Kabupaten Lombok Utara, serta anggota TNI-Polri.

Jumlah korban jiwa terdampak kebakaran tersebut sebanyak 101 kepala keluarga atau 270 orang jiwa. Di dalamnya termasuk 15 orang warga lanjut usia dan 45 bayi serta 35 anak-anak.

Seluruh korban berada di pengungsian dan sudah mendapatkan bantuan bahan makanan dan logistik lainnya dari Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kabupaten Lombok Utara, dan Dinas Sosial NTB. Selain itu, bantuan pemeriksaan kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Utara.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement