Jumat 13 Mar 2020 00:14 WIB

1.000 Seniman Meriahkan Tanah Lot Art & Food Festival 2020

Kunjungan wisatawan ke Tanah Lot pada Februari lalu turun hingga 39%.

Wisatawan beraktivitas di Pantai Tanah Lot, Tabanan, Bali, Ahad (16/2/2020).(Antara/Nyoman Hendra Wibowo)
Foto: Antara/Nyoman Hendra Wibowo
Wisatawan beraktivitas di Pantai Tanah Lot, Tabanan, Bali, Ahad (16/2/2020).(Antara/Nyoman Hendra Wibowo)

REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan Bali bekerjasama dengan pengelola Daerah Tujuan Wisata (DTW) Tanah Lot mengadakan Tanah Lot Art & Food Festival pada 13 – 15 Maret 2020. Bupati Tabanan Bali, Ni Putu Eka Wiryastuti memaparkan, Festival ini adalah upaya pemulihan wisata pasca penyebaran virus Corona (COVID-19). 

 

Dia mengatakan, kunjungan wisatawan ke Tanah Lot pada Februari lalu turun hingga 39%. Dia menjelaskan lunjungan wisatawan bulan Januari sebanyak 244.374, terdiri dari wisatawan domestik 133.147 orang, dan mancanegara 111.227 orang. 

 

Itu kemudian menurun pada bulan Februari dengan kunjungan wisatawan  adalah 148.587, domestik 81.151 orang, mancanegara 67.436 orang. 

 

"Sehari biasanya ada 7.000 pengunjung, sekarang paling hanya 5.000 pengunjung per hari. Tanah Lot Art & Food Festival ini bertujuan untuk kembali membangkitkan minat masyarakat untuk berlibur ke Tabanan," papar Eka, Kamis (12/3).

 

Eka menambahkan, ini adalah momentum yang tepat untuk pemulihan pariwisata. Dia menjelaskan, pembawa acara Tanah Lot Art & Food Festival kali ini adalah Indra Herlambang dan dimeriahkan oleh 1.000 seniman, salah satunya adalah Juara Rising Star Indonesia 2017, Andmesh Kamaleng.

 

Acara ini menyajikan Okokan Kolosal di pantai Tanah Lot. Dia mengeklaim parade Okokan di pantai ini adalah yang pertama dan terbesar di Indonesia. Eka menyatakan, belum ada festival Okokan di pantai saat sunset semeriah yang pihaknya sajikan. 

 

"Okokan sendiri adalah pertunjukan tradisi yang pada umumnya digelar untuk mengusir bala atau musibah, serta penyakit, hama, bencana dan sejenisnya. Ini adalah moment yang baik untuk recovery pariwisata Tabanan yang sedang menurun," ujar Eka.

 

Eka pun mengajak masyarakat untuk datang mengunjungi pameran UMKM. Dia mengatakan, selama festival pihaknya akan memanjakan pengunjung dengan berbagai macam stand kuliner dan suvenir.

 

"Masyarakat luar Tabanan wajib mencoba kopi dan teh beras merah khas Tabanan dan kuliner tradisional lainnya yang tak kalah menggoda. Ayo cicipi cita rasa kuliner Tabanan, saya jamin kalau tiga hari beruturut turut kulineran di sana, pasti berat badan langsung naik," kata Eka.

 

Eka berharap dengan dilaksanakan festival ini dapat membuktikan Tabanan aman untuk dikunjungi wisatawan. Dia menjelaskan, cara akan dilangsungkan selama 12 jam selama 3 hari, mulai dari jam 10.00 WITA sampai jam 22.00 WITA. 

 

"Data kunjungan wisatawan yang berlibur ke Tanah Lot pada Sabtu (7/3/2020) tercatat sebanyak 5.445 pengunjung, yakni wisatawan nusantara berjumlah 3.894 pengunjung dan wisatawan mancanegara berjumlah 1.551 pengunjung. Dengan strategi seperti ini saya berharap bisa memulihkan kembali kunjungan wisatawan menjadi 7.000 per hari," kata Eka.

 

Jika selama tiga hari jumlah pengunjung festival lebih dari 20.000 maka hal tersebut, kata dia, membuktikan Tabanan aman untuk dikunjungi oleh para wisawatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement