Senin 17 Jan 2011 05:14 WIB

Cuaca Buruk di Karimunjawa, Puluhan Mahasiswa tak Bisa Pulang

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Stevy Maradona
Keindahan Pulau Karimunjawja
Foto: Blogspot
Keindahan Pulau Karimunjawja

REPUBLIKA.CO.ID,  SEMARANG—Cuaca buruk di perairan utara Pulau Jawa membuat lalulintas pelayaran dari dan ke Kepulaua Karimunjawa, Kabupaten Jepara lumpuh. Akibatnya, kepulauan Karimunjawa masih terisolir. 

Kondisi ini sudah berlangsung dalam sepekan terakhir. Hingga Ahad (16/1), belum ada lalulintas pelayaran, baik melalui Pelabuhan Tanjung Emas mapun melalui Pelabuhan Jepara.

“KM Muria yang melayani pelayaran dari Jepara masih tertahan di dermaga Dewandaru, Kecamatan Karimunjawa. Demikian pula, KM Cepat Kartini I juga belum berani berlayar ke Karimunjawa,” ungkap Arif Rachman, Kepala Desa (Kades) Karimunjawa, kepada Republika.

Arif sendiri, hingga Ahad kemarin masih tertahan di kota Jepara. Sejak Sabtu (8/1) lalu, ia tengah berdinas ke Jepara. Sedianya sudah kembali ke Karimunjawa pada Selasa (11/1).

Dampak buruknya cuaca di perairan Karimunjawa juga dialami para wisatawan yang berkunjung ke kepulauan ini. Hingga Ahad kemarin, puluhan wisatawan dan mahasiswa yang tengah berkunjung ke kepulauan ini masih tetahan.

Menurut Camat Karimunjawa, Nuryanto, puluhan wisatawan masih ytertahan karena tak ada pelayaran. Beberapa diantaranya merupakan wisatawan asing yang tengah berlibur di kepulauan ini.

Yang paling banyak, lanjutnya, adalah para mahasiswa asal Semarang dan kota lain di Jawa Tengah. Mereka bakan sudah ada yang tertahan selama 10 hari. ”Untuk sementara, mereka masih berada di Karimunjawa,” iterangnya.

Sementara itu, pengelola homestay Hamfa, Ita mengakui kebanyakan wisatawan yang masih tertahan adalah mahasiswa. Selain kunjungan mereka juga tengah melakukan penelitian singkat.

Namun karena tidak ada kapal yang berlayar, mereka terpaksa tertahan. Hinga saat ini kondisi para mahasiswa ini masih baik. Karena harus tingal dalam waktu yang lebih lama akibat buruknya cuaca, mereka memilih tingal di peninapan waga yang relatif murah.

Hanya saja, beberapa diantara mereka terpaksa tidak bisa mengkuti ujian di kampusnya. Karena belum isa kembali ke Semarang. ”Untuk logistik, sementara juga belum aa masalah,” imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement