Rabu 22 Dec 2010 07:51 WIB

Wing Air Mendarat Darurat di Bandara Mutiara Palu

Wing Air
Wing Air

REPUBLIKA.CO.ID,PALU--Pesawat Wings Air mendarat darurat di Bandara Mutiara Palu, Selasa sore karena mengalami gangguan teknis pada 30 menit setelah lepas landas dari bandara itu.

Seluruh penumpang pesawat tujuan Makassar itu selamat usai pendaratan darurat. "Tadi 'take off' sekitar pukul 15.30 Wita dari Bandara Palu ke Makassar. Setelah setengah jam di udara, pilot mengumumkan ke penumpang bahwa ada gangguan teknis dan pesawat akan kembali mendarat di Palu," kata Ubaidillah, salah seorang penumpang Wings Air.

Dia mengatakan, pesawat kembali mendarat di Bandara Mutiara Palu sekitar pukul 16.15 Wita.

Ubaidillah mengatakan, dalam pengumuman tersebut pihak maskapai tidak menjelaskan jenis kerusakan pesawat tersebut.

Kata Ubaidillah, sebelum pesawat tinggal landas mesin pendingin ruangan di kabin tidak berfungsi sehingga penumpang gerah. "Gejala ada kerusakan sudah kami rasakan sebelum 'take off', tapi pilot tetap memaksakan terbang," kata Ubaidillah.

Dia menceritakan, saat pilot mengeluarkan pengumuman terjadi gangguan teknis, sebagian penumpang cemas dan anak-anak menangis karena kepanasan. "Ini sangat kami sayangkan, sudah ada tanda-tanda gangguan teknis tetapi tetap dipaksakan terbang," katanya.

Menurut dia, jika salah satu perangkat pesawat mengalami gangguan teknis maka menunjukkan bahwa pesawat dalam kondisi tidak normal, sehingga tidak layak untuk diterbangkan. "Pilot mestinya menunda penerbangan sampai pesawat dalam kondisi stabil," katanya.

Akibat peristiwa tersebut, penumpang akhirnya marah dan meminta uang tiket dikembalikan.

Ubaidillah mengatakan, sebagian uang sudah dikembalikan namun sebagian lagi dijanjikan akan dikembalikan Rabu (23/12).

"Saya sudah kembali, kemungkinan besok saya pindah maskapai lain," katanya.

Belum diperoleh konfirmasi manajemen Wings Air mengenai hal itu. Petugas bandara Palu juga belum memberikan keterangan terkait kerusakan pesawat tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement