REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Sejak peningkatan status dari Siaga (level II) ke Awas (level IV), kawah Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, menyemburkan asap tebal yang menjulang tinggi ke angkasa. Angin meniupnya ke arah Kabupaten Malang di sebelah tenggara atau barat daya.
''Saya menyaksikan hembusan asap tebal berwarna keabu-abuan. Tampak lebih banyak dari hari-hari biasa,'' ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Probolinggo, Tutug Edi Utomo, kepada Republika, Selasa (23/11) pukul 21.20 WIB.
Tutug mengaku baru saja turun dari kawasan Lautan Pasir yang berjarak sekitar 5 kilometer dari kawah Bromo. Ia berangkat pagi hari saat Bromo masih berstatus Siaga dan turun gunung ketika mendapat kabar kenaikan status menjadi Awas.
Keberangkatannya ke kawasan Gunung Bromo bertujuan untuk meminta warga dan wisatawan agar meninggalkan kawasan yang meiliki panorama alam menakjubkan itu. ''Kami berhasil meminta mereka turun sebelum status ditingkatkan menjadi Awas,'' kata Tutug.
Tapi, Tutug juga mengonfirmasi bahwa betul tidak terjadi kepanikan warga. Dusun Cemoro Lawang, perkampungan terdekat dalam radius sekitar 6 km dari kawah Boromo, juga tidak terusik. ''Warga di sana belum mengungsi,'' katanya.
Ia sendiri merasakan situasinya tidak mengkhawatirkan. ''Tidak dirasakan adanya getaran gempa vulkanik. Saya juga tida mencium bau belerang yang menyengat, mungkin karena berada di sisi utara, sedangkan angin berhembus ke tenggara dan barat daya (Malang),'' jelas Tutug.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
