Senin 01 Nov 2010 19:49 WIB

Pengungsi Merapi Dilayani Dokter Spesialis

Rep: Nuraini/ Red: Endro Yuwanto
Pengungsi Merapi
Pengungsi Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN--Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, mendatangkan dokter spesialis untuk mengantisipasi rentannya pengungsi Merapi terhadap berbagai penyakit. Dokter tersebut merupakan dokter spesialis anak, penyakit dalam, dan kehamilan.

''Mulai hari ini, kami mendatangkan dokter spesialis dari RS Soeradji Tirtonegoro,'' ujar Kepala Dinkes Klaten, Ronny Roekminto, Senin (1/11).

Sejak hari pertama pengungsian, kata Ronny, pengungsi juga sudah dilayani oleh satu dokter spesialis penyakit dalam dan paru-paru. Dokter tersebut datang dari Rumah Sakit Moewardi Solo. Pelayanan dilakukan di Rumah Sakit Lapangan di posko pengungsian Desa Keputran, Kecamatan Kemalang.

Menurut Ronny, ketiga dokter spesialis tersebut untuk mengantisipasi ancaman debu vulkanik dari letusan Gunung Merapi. Spesialiasi para dokter tersebut dipilih dengan pertimbangan banyaknya kelompok rentan yakni anak-anak dan ibu hamil di pengungsian. “Di pengungsian ini banyak kasus ibu hamil dan anak-anak. Selain itu, dokter spesialis penyakit dalam nantinya disiapkan untuk mengantisipasi penyakit-penyakit yang timbul dari ancaman abu vulkanik,“ terangnya.

Dokter spesialis tersebut, ujar Ronny, akan bersiaga melayani pengungsi masing-masing satu personil per hari. Mereka akan melayani pengungsi secara bergiliran. “Saya sudah minta kiriman dokter spesialis yang datang secara bergiliran. setiap hari harus ada yang jaga satu personel,“ jelasnya.

Sebelumnya, beragam masalah kesehatan mulai dikeluhkan pengungsi. Keletihan dan hipertensi kebanyakan dikeluhkan pengungsi yang sudah lanjut usia. “Kondisi pengungsian yang ramai seperti ini membuat pengungsi susah tidur  sehingga biasanya lansia langsung terserang hipertensi,“ ujar Ronny

Ronny mengakui pengungsi Merapi cukup rentan terkena ISPA dan diare. Lantaran hal itu, pengungsi diimbau untuk selalu memakai masker jika berada di daerah yang terkena dampak abu vulkanik. Selain itu, kebersihan makanan di posko pengungsian juga harus menjadi perhatian untuk menghindari diare.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement