Ahad 03 Oct 2010 22:41 WIB

Kondisi Warga Terus Dipantau Setelah Kebocoran Gas

REPUBLIKA.CO.ID, RENGAT--Camat Seberida, Ingot Ahmad mengatakan pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap kesehatan warga pascaterjadinya kebocoran gas PT PT Trangasindo Indonesia (TGI) di Desa Kp Sawah, Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida, Kabupaten Indragiri Hulu, Rabu (29/9) lalu.

"Kami terus melakukan pemantauan terhadap kesehatan warga pascaterjadinya kebocoran gas tersebut. Ini kami lakukan karena banyaknya keluhan warga yang mengaku sesak napas, batuk dan perih di bagian mata," ujar Ingot di Rengat, Ahad.

Ia menambahkan, pihaknya bersama dinas kesehatan sudah memberikan pengobatan terhadap warga yang mengalami gangguan kesehatan. Meskipun demikian, lanjutnya, petugas terus akan melakukan pemantauan terhadap kesehatan warga, karena ditakutkan akan terjadi gangguan yang lebih parah.

"Semburan gas tersebut kan berbahan kimia, namun kami tidak tahu apa saja yang terkandung di dalamnya. Mungkin tahap awal hanya batuk dan sesak napas saja, tapi mendatang kami khawatir akan ada dampak lainnya yang lebih parah," ujar dia. Apalagi, lanjutnya, mayoritas yang mengalami gangguan kesehatan adalah anak-anak yang daya tahan tubuhnya relatif lemah.

Tidak hanya gangguan kesehatan, kata camat, pihaknya juga melakukan pemantauan terhadap kebun warga yang berada di lokasi kebocoran gas. "Kami sangat menyayangkan, hingga hari ini pihak perusahaan belum mempunyai itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan ini," ucapnya mengeluh.

Padahal, kata dia, dalam hal ini pihak TGI yang harus bertanggung jawab dalam menyelesaikan permasalahan yang timbul akibat kebocoran gas tersebut. "Belum ada satu orang pun utusan PT TGI yang datang menemui saya untuk menyelesaikan persoalan ini. Padahal jelas, warga sudah dirugikan," kata dia menandaskan.

Namun sesuai komitmen perusahaan ini terhadap lingkungan, kata dia, Pertamina segera menerjunkan tim untuk menangani tumpahan minyak tersebut. Menurut dia, pihaknya dapat segera mengumpulkan kembali tumpahan minyak jenis MFO ini. "Kami bersama Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Cilacap hingga saat ini masih menyelidiki penyebab tumpahan itu," katanya.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement