Rabu 07 Jul 2010 00:08 WIB

Bapepam-LK: Penerbitan Sukuk Korporasi Masih Rendah

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo
Fuad Rahmany
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Fuad Rahmany

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua Bapepam-LK, Fuad Rahmany, melihat penerbitan obligasi korporasi yang berbasis syariah atau sukuk di Indonesia masih rendah. ''Obligasi korporasi yang berbasis syariah merupakan satu potensi dan memungkinkan untuk diterbitkan, namun masalahnya selama ini bukan di demand-nya, namun supply-nya yang masih kurang,'' ujarnya dalam seminar mengenai pengembangan sukuk korporasi di Jakarta, Selasa (6/7).

Ia mengatakan, potensi investor dalam sukuk korporasi sangat banyak, seperti Bank Syariah, Usaha Ritel, Dana Pensiun, dan Asuransi serta tidak terbatas pada institusional yang Muslim saja. ''Kalau di Malaysia, obligasi korporasi yang berkembang justru yang syariah, yang konvensional justru tidak berkembang, kita masih belum, masih jauh,'' jelasnya.

Menurut Fuad, penerbitan sukuk korporasi jumlahnya hanya tiga hingga semester I 2010, dibanding dengan seluruh penerbitan sukuk yang mencapai 20. Ia menyatakan, sukuk korporasi belum berkembang juga karena masih terbatasnya likuiditas di pasar sekunder, sosialisasi produk syariah juga masih kurang, dan sifat produk yang ditawarkan mirip dan mengacu pada produk konvensional. ''Kalau peraturan atau kebijakan saat ini sudah cukup dan diperlukan kerja keras untuk mensosialisasikan produk syariah,'' ujarnya.

Fuad akan terus mendorong pengembangan obligasi korporasi dengan aturan yang berbasis syariah, karena berdasarkan pengalaman krisis, produk syariah tidak berdampak secara signifikan. ''Di forum G20 saja disebutkan, produk syariah harus dikembangkan, karena dengan modal syariah maka kegiatan transaksi cukup bisa menghindari potensi 'financial bubble','' jelasnya.

Ia menjelaskan, saat ini apabila dibanding dengan total penerbitan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) yang mencapai Rp20,5 triliun di semester I 2010, sukuk korporasi baru mencapai Rp700 miliar. ''Idealnya ratusan triliun, harapan saya lima tahun mendatang masih bisa berkembang,'' harapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement