Sabtu 03 Mar 2018 12:22 WIB

Asian Games 1954, Dimulainya Dominasi Negeri Sakura (3)

Ini torehan terburuk sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di Asian Games.

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Endro Yuwanto
Logo Asian Games 1954 Manila, Filipina.
Foto: wikipedia.org
Logo Asian Games 1954 Manila, Filipina.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kiprah Indonesia di pentas Asian Games 1954. Atlet-atlet kebanggaan Indonesia juga ikut memeriahkan Asian Games 1954 dengan mengirimkan 85 atlet. Di sana, kontingen Merah Putih memang belum bisa terlalu berbuat banyak.

Dibanding Jepang, prestasi Indonesia jauh tertinggal dengan cuma membawa pulang tiga medali. Semua medali tersebut adalah perunggu.

Namun, dengan total raihan tiga medali perunggu, nama Indonesia terkatrol naik dibanding beberapa negara lain. Dari 18 kontestan, Indonesia menempati urutan ke-11 di klasemen akhir perolehan medali.

Tiga medali perunggu Indonesia disumbang dari cabor menembak, renang polo air, dan angkat besi. Di cabor menembak, atlet putra Indonesia Lukman Saketi menempati posisi ketiga untuk nomor tembakan serbu 25 meter.

Kemudian, untuk polo air, tim putra Indonesia sukses jadi juara ketiga. Terakhir, di cabor angkat besi, atlet Indonesia keturunan Tionghoa, Thio Ging Hwie berhasil mengharumkan nama bangsa Indonesia lewat perolehan perunggu dengan nomor angkatan 67,5 Kg.

Sebenarnya, perolehan medali kontingen Indonesia di Asian Games 1954 ini mengalami penurunan dibanding perhelatan sebelumnya. Pada Asian Games 1951, Indonesia bisa meraih lima medali yang semuanya juga merupakan perunggu.

Ini merupakan torehan terburuk sepanjang sejarah keikutsertaan Indonesia di ajang Asian Games. Mengecewakan, tapi dengan mengikuti Asian Games 1954, Indonesia jadi salah satu negara yang tercatat tak pernah absen di setiap perhelatan olahraga terbesar Asia tersebut, hingga sekarang.

 

Baca Juga: Asian Games 1954, Dimulainya Dominasi Negeri Sakura (1)

                    Asian Games 1954, Dimulainya Dominasi Negeri Sakura (2)

sumber : Topendsports, Reuters, Britannica, OCA web, Asian Games Web
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement