Selasa 27 Mar 2018 21:28 WIB

Asian Games 2006, Rentetan Kontroversi di Tanah Jazirah (3)

Kontingen Indonesia menempati posisi ke-22 di klasemen akhir.

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Endro Yuwanto
Logo Asian Games 2006 Doha, Qatar
Foto: wikipedia.ord
Logo Asian Games 2006 Doha, Qatar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia tak mampu berbicaranya banyak di Asian Games 2006 setelah cuma meraih 20 medali. Rinciannya, Indonesia meraih dua emas, empat perak, dan 14 perunggu. Dua emas kontingen Tanah Air dipersembahkan oleh Taufik Hidayat di cabang olahraga bulu tangkis dan Ryan Leonard Lalisang dari bowling.

Dengan raihan medali-medali tersebut, Indonesia menempati posisi ke-22 di klasemen akhir.

Posisi pertama klasemen akhir masih dikuasai oleh Cina yang selalu jadi raja Asian Games sejak gelaran kesembilan tahun 1982 silam di India. Pasukan negeri Tiongkok mengumpulkan 316 medali dengan rincian 165 emas, 88 perak, dan 63 perunggu.

Di Asian Games kali ini, mata pecinta olahraga Indonesia banyak tertuju ke sektor sepak bola. Untuk pertama kalinya sejak 1986, Indonesia kembali mengirim atlet untuk mengikuti cabang olahraga paling populer di planet ini.

Kevakuman Indonesia dalam mengikuti Asian Games cabor sepak bola tak lepas dari buruknya sejarah pasukan Garuda di ajang tersebut. Indonesia kesulitan berprestasi hingga diputuskan tidak mengirimkan tim pada Asian Games 1990, 1994, 1998, dan 2002.

PSSI kemudian berani mengirim pasukan setelah ditegur oleh pengurus OCA. Bagi negara yang lima kali berturut-turut vakum tidak kembali mengirimkan tim dalam sebuah cabor maka akan menerima sanksi.

Mata seluruh pecinta bola Indonesia pun mengarah ke timnas U-23 yang kala itu dikirim. Namun sayang, Indonesia babak belur dengan menempati juru kunci di penyisihan grup. Pasukan Garuda muda dijebol 11 kali oleh lawan dan cuma memasukan satu gol selama perhelatan Asian Games. Akibat hasil negatif tersebut, sepak bola Indonesia memilih kembali absen di gelaran Asian Games berikutnya.

 

BACA JUGA: Asian Games 2006, Rentetan Kontroversi di Tanah Jazirah (2)

sumber : OCA web, Asian Games web, Wikipedia, Sports Inquirer
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement