Selasa 23 Sep 2014 16:59 WIB

Curhat Larasati Gading Usai Merebut Perunggu

Larasati Gading
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Larasati Gading

REPUBLIKA.CO.ID, INCHEON  --  Atlet berkuda berwajah indo itu sesunggukan dipelukan suaminya, seusai bertanding di cabang berkuda nomor perorangan tunggang serasi di Asian Games 2014 Incheon, Korsel.

"Saya tidak puas dengan hasil ini, ini tidak maksimal," kata atlet bernama lengkap Larasati Iris Rischa yang baru saja kebagian medali perunggu di nomor tersebut, Selasa (23/9).

Selepas dari pelukan sang suami Irvan Gading, atlet senior berkuda itu melanjutkan menjawab pertanyaan wartawan dengan mengatakan dirinya tidak mengira kalau jadwal tampilnya dalam pertandingan selalu pada siang hari.

"Jadwal ini sangat menganggu, di sini panas sekali, kuda saya cepat sekali kelelahan, kan saya membawa kuda ini dari Jerman, karena saya berlatih di sana," ungkap wanita cantik mantan model yang menunggang kuda Wallenstein 145 saat dia bertanding di Incheon.

Atlet kelahiran Jerman 14 November 1971 itu mengatakan dalam pertandingan di nomor tunggang serasi, atlet tuan rumah yang merebut medali emas dan perunggu cukup diuntungkan dengan kondisi sebagai tuan rumah. "Ya biasalah kalau tuan rumah begitu, ini selalu terjadi di-dressage," tambah Larasati.

Ketika ditanya tentang kondisi organisasi berkuda yang ada di Indonesia saat ini, Larasati mengeluhkan dengan adanya dualisme kepemimpinan organisasi.

"Janganlah ego-ego itu terus dipertahankan, kami butuh persatuan demi prestasi," kata Larasati yang mengeluhkan atmosfir olahraga Tanah Air yang kurang kondusif itu.

"Nanti 2018 Indonesia menjadi tuan rumah, janganlah pertengkaran terus dipelihara, jangan ada lagi dualisme demi prestasi berkuda indonesia," tambah atlet berkulit putih itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement