Senin 22 Sep 2014 13:16 WIB

Kisah di Balik Medali Perunggu Eko Yuli

Lifter Eko Yuli
Foto: Reuters/Stefano Rellandini
Lifter Eko Yuli

REPUBLIKA.CO.ID, INCHEON  --  Sambil memperlihatkan telapak tangan kanannya yang lecet memerah, Eko Yuli Irawan terduduk diwawancarai wartawan setelah dirinya merebut medali perunggu, Ahad (21/9) malam di Incheon, Korsel.

"Ini bukan alasan saya tidak mampu meraih emas atau perak," kata lifter kelahiran Lampung 24 Juli 1989 itu, yang membuka telapak tangannya untuk diperlihatkan kepada wartawan.

Eko Yuli menceritakan bahwa telapak tangannya sedikit lecet dan memerah ketika dirinya melakukan pemanasan menjelang angkatan clean & jerk.

"Waktu saya pemanasan di belakang untuk clean & jerk, telapak tangan saya sedikit terganggu, tapi tidak terlalu masalah saya pergunakan untuk angkatan," kata peraih medali perunggu Olimpiade Beijing 2008 dan Olimpiade London 2012.

Putra dari pasangan Saman dan Wastiah itu kalah bersaing melawan atlet Korea Utara dan Cina yang masing-masing merebut medali emas dan perak pada pertandingan di kelas 62kg putra.

"Mereka memang masih jauh lebih baik dari saya, Kim (atlet Korut) itu juara Olimpiade dan Chen Lijin (Cina) itu juara dunia, tapi saya puas bisa meraih perunggu di Asian Games ini," ungkap atlet peraih emas di SEA Games Thailand 2007, Laos 2009, dan Indonesia 2011 serta peraih emas di beberapa kejuaraan dunia junior itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement