Selasa 04 Sep 2018 06:42 WIB

Balik ke Kampus, Rajiah Salsabila Disambut Antusias

Peraih emas Asian Games ini bersyukur bisa seimbangkan prestasi akademik dan kampus

Emas dari Speed Relay Putri. Atlet Panjat Dinding Putri Indonesia Puji Lestari, Rajiah Sallsabillah, dan Aries Susanti Rahayu (dari kiri) mengikuti upacara pengalungan medali pada cabang panjat dinding nomor speed relay putri Asian Games 2018 di Komplek Olahraga Jakabaring, Palembang, Senin (27/8).
Foto: Republika/ Wihdan
Emas dari Speed Relay Putri. Atlet Panjat Dinding Putri Indonesia Puji Lestari, Rajiah Sallsabillah, dan Aries Susanti Rahayu (dari kiri) mengikuti upacara pengalungan medali pada cabang panjat dinding nomor speed relay putri Asian Games 2018 di Komplek Olahraga Jakabaring, Palembang, Senin (27/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu atlet peraih medali emas dari cabang nomor Women's Speed Relay, Rajiah Salsabila disambut antusias saat tiba di kampus Universitas Budi Luhur (UBL), Jakarta, Senin (3/9).

Prestasi Rajiah yang merupakan mahasiswi aktif UBL dalam mempersembahkan emas, bersama Rahmah Wulan yang turun di cabang sepak bola putri, diharapkan dapat memantik semangat mahasiswa untuk berprestasi tidak hanya di bidang akademik, tapi juga non akademik.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan juga pihak kampus karena telah memberikan dukungan yang besar sehingga saya bisa memberikan prestasi yang terbaik," ujar Rajiah.

Rajiah yang dihadirkan di hadapan 1.326 mahasiswa baru peserta orientasi pendidikan UBL mengatakan, sebagai atlet ia selalu berusaha menyeimbangkan prestasi di bidang akademik dan olahraga. Dan ia merasa beruntung karena saat ini bisa menjalankan kedua-duanya berkat dukungan yang besar dari pihak kampus.

Menurut Rajiah, sebelum turun membela Indonesia di ajang Asian Games, ia harus melakukan pelatihan nasional (pelatnas) panjat tebing di Yogyakarta selama 1 tahun 6 bulan. Tepatnya dimulai sejak awal tahun 2017. 

photo
Rajiah Salsabila, atlet panjat tebing peraih medali emas Asian Games 2018

"Saya diberi kemudahan oleh pihak kampus yang sangat mendukung. Saya diberi kemudahan sebagai atlet dan mahasiswa sehingga semuanya bisa berjalan beriringan," ujar mahasiswi Fakulitas Teknologi Informasi ini.

Hal senada dikatakan Rahmah Wulan, mahasiswi fakultas ilmu komunikasi yang turun di cabang sepak bola putri. Ia mengatakan pihak kampus mempermudah dirinya untuk mengikuti pemusatan latihan dan terjun di Asian Games.

"Saya diberi kemudahan untuk mengikuti perkuliahan di jam-jam yang berbeda dan juga ujian yang diseusaikan dengan jadwal latihan dan pertandingan," ujar Rahmah.

Rektor Universitas Budi Luhur Prof. Dr. Didik Sulistyanto mengatakan UBL memiliki komitmen yang tinggi dalam mendukung kegiatan olahraga mahasiswa. Terlebih terhadap kegiatan olahraga maupun mahasiswa yang berprestasi.

"Semua aktivitas olahraga kita fasilitasi dan bina. Di awal kita juga memberikan beasiswa bagi calon mahasiswa lewat jalur prestasi, baik olahraga dan akademik," kata Didik.

Meski memberikan kemudahan-kemudahan, Didik memastikan bahwa mahasiswa atau atlet harus juga fokus mengejar prestasi akademik. Yakni dapat memenuhi 144 sks serta ujian yang waktunya bisa disesuaikan dengan jadwal para atlet.

"Mereka juga harus mengejar agar bisa lulus dalam delapan semester," kata Didik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement